Rasanya aneh bin ajaib sangat! Gak tau deh harus mengungkapkan apa aja untuk melukiskan keadaanku sekarang. Aneh tapi nyata! Gak percaya tapi harus percaya… Ternyata banyak banget keajaiban yang muncul silih berganti dalam kehidupan gw. Orang-orang datang dan pergi gitu aja. Tanpa apapun yang mendahuluinya. Gw sendiri jadi bingung dengan situasi kali ini. Begitu banyak tuntutan n beban yang kalau dipikirin terus menerus bukannya memunculkan solusi, tapi malah mencerai beraikan fokus gw pada tujuan semula. Padahal harusnya apapun rintangannya, benda segede apapun yang menghalangi tujuan gw, harusnya gw tetep fokus sama tujuan itu. Gak tau dehh… Kalau dari luar, mungkin orang melihat gw ini baik2 aja. Ya.. emang iya sih, gak ada masalah serius yang perlu diprihatinkan, kalo kurang mandiri dan dewasa itu sih bisa dilatih, tapi ada sesuatu hal yang gak mereka tahu dibalik jiwa gw yang periang ini, tapi terkadang gw pun bisa berubah menjadi orang yang gak peka, pendiem n kaku. Itulah kenapa gw curiga mengidap schizophrenia… haha! Lebay! Gak tau tuh nama penyakit kelainan jiwa kok keren begitu! Semula gw kira schizophrenia itu adalah sejenis nama latin aneh yang ada di buku-buku biologi, sejenis kecambah apa gitu… Gak tau juga deh tu ejaannya bener apa salah. Tapi kali ini gw gak akan bahas tentang arti dan ejaan baku dari kata itu. Tapi yang jelas, selalu mencoba mencintai hidup kita sendiri. It’s a must!
Ok! Hmm… Apa lagi yaa… Sebenernya banyak banget yang harus dikerjain, dari mulai PR, Hafalan ayat yang bejibun, quis, nyicil bio, kalkulus, kimia… Ohhh!!! Nooo… semakin kusebutkan nama-nama itu, jadi tambah esmosi… Haha! Bukan emosi lagi, tapi esmosi! Tingkatnya lebih tinggi dari emosi… Saat ini malam hari, malam minggu lagiii… Tapi diriku sendiri! Alone, a loner, bertapa menulis kata-kata curhatan ini, gak bermaksud untuk mengeluh, Cuma untuk mengisi waktu luang n memuaskan nafsu tangan gw yang sering gatel untuk menuliskan kata-kata di mana pun. Berhubung ilfil sama pulpen, karena begitu banyak pengalaman mengharukan antara gw dan pulpen, dari mulai isi rapot mpe keriting, membuat laporan bio, fisika, pr kalkulus, dan menulis cerpen2 gak niat di buku2. Gw jadi pengen ikut rekor MURI! Rekor menulis terbanyak pake pulpen tanpa merasa pegal! haha!!! so, gw selingkuh dengan keyboard yang pastinya lebih mempermudh si tangan kanan, karena tangan kiri pun ikut membantu. Huhh… Andaikan tangan kita bisa bicara…
Ohh… Itu nanti… di akhirat!
Ngomongin soal akhirat, harusnya gw mikir tentang kehidupan di sana, bahwa kehidupan di dunia ini gak seberapa. Tantangan yang ada adalah sekutil debu… (kalau di dunia) harusnya gw sadar semua ini adalah proses yang bakal menguatkan gw sendiri, semua udah diatur sama Allah. N ini yang terbaik, harus dijalani dengan lapang dada, ikhlas, sabar… ITU! Kuncinya…
Untuk masalah ‘yang terlewatkan’ emang banyak hal yang telah gw lewatkan selama hidup ini. Banyak peluang besar yang gak gw lirik, bahkan kadang udah gw lirik, tapi gw gak berani menyatakannya. Itulah orang yang harapan dan impiannya hanya akan menjadi sebuah angan2… ( Naudzubilah…)
Woihh… dalem amat ya! Jerooo… Tapi emang, bukan maksud menyidir dengan keras. Tapi orang PENGECUTT kaya gitu mana mungkin sukses… Wake up donk!!! Jangan kaya burung yang terkurung di sangkar emas… Mending kalo sangkar lo emas! Kan bisa dijual menghasilkan uang… (apa-apaan sih nie jadi nyambung ke sangkar emas!)
Yang namanya belenggu itu pasti ada, yaa… kaya cerita yang pernah gw denger dari seorang ustad… Ada seekor kutu loncat yang melompat-lompat… Ya iya lahh… masa lari-lari… Kutu loncat itu melompat tinggi sampai ke awan!!! Lebay! Lalu, ada seseorang yang mengambil kutu tersebut, dimasukanlah kutu malang itu ke dalam bungkus korek api. Di dalam bungkus itu, lompatannya tidak tinggi karena terhalang oleh atap bungkus korek. Nah itulah belenggu, ketika seharusnya kita bisa melompat lebih tinggi, karena kita terperangkap oleh belenggu, kita jadi gak bisa lompat tinggi. Intinya! Kalau pengen bisa lompat tinggi, jangan masuk ke dalam bungkus korek api…. (Lohh???)
Sekian dari sayah…
Wassalamualaikum Wr.Wb…
Keep confident!
All people smile in the same language... So, give your smile before exploring my blog...
Sabtu, 30 Mei 2009
Jumat, 22 Mei 2009
Taubat dan Dosen baru
Taubat adalah cara yang paling indah untuk menghapus dosa. Taubat merupakan sarana yang tepat untuk kita memohon ampunan kepada Allah SWT. Dan itulah yg aku lakukan saat ini. Taubat dari segala dosa-dosa yang telah kuperbuat. Dosa-dosa yang mungkin telah banyak kukumpulkan dan sudah menggunung. Terlalu banyak sampai menembus langit. Bukannya membesar-besarkan, tapi itulah faktanya. Hari ini adalah hari yang berharga! Sangat berharga. Tidak ada hari yang tidak berharga selama hari-hari kita jalani dengan ikhlas.
Kalau membahas tentang taibat, kayanya aku gak bisa mendeskripsikan seperti apa, karena cukup hati yang tahu. Cukup mengimani taubat kita dalam hati. Karena kadang setelah taubat, sejam kemudian saitonirozim muncul lagi dan memberikan kejutan yang menggoda iman. Akhirnya, terperosok lah lagi kita ke jurang nista yang gak tau seberapa dalamnya. Yang jelas, yang aku rasain sekarang ini adalah damaiiii banget rasanya. Jadi kembali seperti orang yang sejati. Bukan orang yang pengen menghilang dari muka bumi ini dengan cara apapun~ yang penting ilang….
Beralih ke topik lain, mungkin awal agak serius, karena, ya iya lah, yang namanya taubat, harus dijalani secara serius. Jangan main-main. Kita gak mau kan mempermainkan Allah! Lagian kalau kita yang mempermainkan Allah yang rugi siapa? Allah gak rugi dengan kita, secuil hamba yang kecil, gak ada artinya ini membangkang. Yang rugi kita sendiri, Gak akan berkurang kemahaagungan Allah. Yah, gt deh pokoknya. Seperti hari ini yang sangat mengejutkan. Pagi hari disambut oleh tawa cerah sang mentari yang gak berhenti menghangatkan bumi. Walau kadang terlalu panas (di darmaga), tapi tetap harus disyukuri. Rekor mungkin, dalam perjalanan hidupku, nyaris aku n temen2 sekelas kuliah di emperan koridor LSI karena waktu menunjukan pukul 7.15 WID (Waktu Indonesia Darmaga) tapi sang pembuka kunci belum datang… Parahnya sang dosen yang sudah tak sabar untuk menjelaskan tentang Perfecly competition market gak sabar menunggu sang pembuka kunci. Akhirnya kita mencari ruang kelas yang kosong di samping rektorat. Tapi saat kita ke sana. Pintu Audit LSI dibuka… Ruang bioskop kita dibuka.
Awal berjumpa begitu menggoda… Mungkin itu reaksi pertama saat beliau berkata pada kami bahwa ‘inilah ciri-ciri Negara berkembang’. Tidak disiplin, Semua mau aman-aman aja, Gak berani bertanya, ragu menjawab, tukang kesiangan lagi… Sepertinya sempurna sudah image kita sebagai rakyat terbelakang (Naudzubillah) Tapi gak lah… Beliau juga berkata seperti itu demi kebaikan kita kok! Supaya kita, masing-masing individu bisa bertanggungjawab mengembangkan Negara kita agar tarafnya lebih di atas Negara berkembang! Aduh kok jadi berat gini sih ceritaku hari ini. Tentang Negara-negaraan. Haha! Harap maklum, soalnya aku sedang mengembalikan pikiran-pikiran positifku yang nyaris tenggelam karena banyak hal-hal yang membuat aku jadi merasa bodoh hari ini. Yaa… setidaknya aku merasa lebih bisa berguna dengan menasehati diri sendiri.
Saat kuliah berlangsung, aku duduk di deretan kedua. Cukup tegang! Karena banyak orang2 yang ditunjuk untuk menjawab. Respon beliau hanya dua dalam menanggapi jawaban mahasiswanya yang ditunjuk. ‘Salah atau kurang tepat’ tidak ada jawaban benar… Eits, aku bukan nyalahin dosennya lohh… emang kitanya yang belum belajar. Jadi jawab seadanya… ditambah lagi beliau perfeksionis banget. Hufffhhh… HARUS TETAP SEMANGAT! Lebih semangat belajar ekonomi….
Kamis, 21 Mei 2009
Jadilah Pemberi bukan Penerima
Hari-hari yang terus berlalu, mengiringi hujan yang tak juga berhenti, sampai kapan harapan ini bersemayam dalam raga. Aku hanya ingin mencapai sebuah harapanku, khayalan dan impian yang tak sempat menjadi kenyataan....
Untuk waktu yang terus bergulir di sampingku, aku hanya ingin kau tahu, bahwa kau tak akan membuat cita-citaku mati, jiwaku redup tanpa cahaya, walau kadang sulit kujalani hari-hari penuh perjuangan, namun selalu ku anggap semua ini sebagai tantangan yang harus dihadapi, karena hidup ini adalah sarana untuk mencari bekal, dan kehidupan ini hanya sekali saja...
Aku tak mau hidupku berisi dengan air mata kedukaan yang mendalam atau tangisan meratap yang menguasai setiap mimpiku yang tak pernah indah kini, namun kuyakin cinta Tuhan tak akan pernah meninggalkanku, aku mengharapkan hidup dariNya, namun kehidupan panjang yang menjadi sejarah ibadahku, yang tak tercatat oleh hati siapapun, namun aku yakin Tuhan mencatatnya sebagai kebahagiaan yang abadi di suatu hari yang kekal nanti...
Jauh langkah ini telah beranjak dari beragam masa lalu yang membuat pelajaran indah berarti menjadi sepenggal hidupku yang lalu, ia tak mungkin kembali, namun semangat juang dari diriku yang masa lalu serta pengalaman yang pernah aku alami dengan orang-orang yang sangat kucintai akan tetap menjadi motivasi hidup bagiku...
Dan seandainya kehidupan tak ada lagi untukku, ketika pijakan langkah ini telah sampai pada pijakan batas akhir yang akan membawaku pada dunia baru yang belum kuketahui, aku ingin mereka menganggapku sebagai manusia yang utuh dan berarti dalam jiwa mereka, aku hanya ingin hadiah berupa hati yang tulus mencintai dan menjaga keistimewaan kasih Tuhan yang selalu tak pernah luput...
Dalam gelapnya malam kau pasti memanggil diriku, dalam rindu yang selalu kaujadikan sebagai awal pertemuan kita. Karena saat terlahir dan aku melihat dunia yang tampak indah di sisiku, walau terkadang badai dan jurang terjal yang ada di hadapan selalu menyambut hari-hariku dengan ucapan duka dan air mata. Kini waktunya bangkit untuk menjadi wanita dewasa, bukan gadis manja yang haus kasih sayang. Jadilah pemberi kasih sayang, bukan hanya sekedar penerima.
Untuk waktu yang terus bergulir di sampingku, aku hanya ingin kau tahu, bahwa kau tak akan membuat cita-citaku mati, jiwaku redup tanpa cahaya, walau kadang sulit kujalani hari-hari penuh perjuangan, namun selalu ku anggap semua ini sebagai tantangan yang harus dihadapi, karena hidup ini adalah sarana untuk mencari bekal, dan kehidupan ini hanya sekali saja...
Aku tak mau hidupku berisi dengan air mata kedukaan yang mendalam atau tangisan meratap yang menguasai setiap mimpiku yang tak pernah indah kini, namun kuyakin cinta Tuhan tak akan pernah meninggalkanku, aku mengharapkan hidup dariNya, namun kehidupan panjang yang menjadi sejarah ibadahku, yang tak tercatat oleh hati siapapun, namun aku yakin Tuhan mencatatnya sebagai kebahagiaan yang abadi di suatu hari yang kekal nanti...
Jauh langkah ini telah beranjak dari beragam masa lalu yang membuat pelajaran indah berarti menjadi sepenggal hidupku yang lalu, ia tak mungkin kembali, namun semangat juang dari diriku yang masa lalu serta pengalaman yang pernah aku alami dengan orang-orang yang sangat kucintai akan tetap menjadi motivasi hidup bagiku...
Dan seandainya kehidupan tak ada lagi untukku, ketika pijakan langkah ini telah sampai pada pijakan batas akhir yang akan membawaku pada dunia baru yang belum kuketahui, aku ingin mereka menganggapku sebagai manusia yang utuh dan berarti dalam jiwa mereka, aku hanya ingin hadiah berupa hati yang tulus mencintai dan menjaga keistimewaan kasih Tuhan yang selalu tak pernah luput...
Dalam gelapnya malam kau pasti memanggil diriku, dalam rindu yang selalu kaujadikan sebagai awal pertemuan kita. Karena saat terlahir dan aku melihat dunia yang tampak indah di sisiku, walau terkadang badai dan jurang terjal yang ada di hadapan selalu menyambut hari-hariku dengan ucapan duka dan air mata. Kini waktunya bangkit untuk menjadi wanita dewasa, bukan gadis manja yang haus kasih sayang. Jadilah pemberi kasih sayang, bukan hanya sekedar penerima.
Rabu, 20 Mei 2009
Senyum Kehidupan
Ketika mataku memandang indahnya dunia serta harapan yang mungkin akan kurasakan dalam damainya cinta. Burung-burung itu terbang bebas bersama mimpi-mimpiku yang tak kunjung nyata. Tapi yang kutahu dengan semua kepasrahan yang indah dari kasih sayang Tuhan, aku yakin keajaiban pasti akan ada jika aku percaya. Walau terkadang jiwa ini lelah mencari kesejatian dan dunia. Namun aku tak akan mencari dunia lebih dalam lagi, jika dunia ini akan berakhir. Namun dalam berusaha aku akan tetap akan merasa hidup untuk selama-lamanya. Untuk orang-orang yang menaruh harapan padaku, untuk orang-orang yang kucintai dan mencintaiku. Aku ingin berjuang hidup untuk mereka, karena mereka telah memberiku senyuman harapan agar aku bisa menjadi apa yang mereka inginkan.
Ketika masa lalu yang membahagiakan datang menjemput mimpi itu, aku akan selalu berdoa agar sayap-sayap hatiku yang sempat patah akan kembali utuh sempurna karena imanku pada Tuhan Yang Maha Esa... Tuhanku yang tak pernah lelah memperingatiku kala aku bodoh, yang terus memberikan peluk hangatnya dalam setiap sujudku yang penuh harap. Walau aku penuh dosa dan tak termaafkan, aku yakin atas kemahapemurahannya, yang tak pernah habis...
Tak akan habis kata untuk mengungkapkan kemahabodohan yang telah kuperbuat dan kemahapemurahan Tuhan yang selalu memaafkanku. Aku akan selalu berusaha menjadikan diriku yang terbaik. Demi RidhoNya... Demi kasih tak terhingga yang tak bisa dibalas dengan apapun....
Yaitu...
Kasih Tuhan.....
Tak lupa pula aku menatap mata yang penuh binar kehidupan, sinar pengabdian dan senyuman harapan... Mata itu ialah mata mulia seorang ibu. Seorang ibu yang dengan penuh ketulusan mencintai buah hatinya. Menunggu, menanti, bersabar, dan membimbing permatanya agar menjadi manusia yang berguna, tak diabaikan oleh orang lain, dan berarti. Demi cintanya yng tulus wanita mulia ini memberikan sepenuh jiwanya, selalu mengutamakan buah hatinya yang mungkin tak mengutamakannya. Hatinya terletak pada dasar ketulusan yang bersinar terang seterang purnama dalam gelap. Tanpamu wahai bunda, aku tak tahu harus bagaimana...
Dan bagaimana aku bisa membalas semua kebaikan hatimu dan kejujuranmu menyayangiku, Wahai bunda, aku takut tak sempat membuatmu tersenyum bangga oleh apa yang aku lakukan, oleh proses aku menjadi seseorang, mengenai siapakah aku nanti, aku takut membuatmu menagis, kecewa dan menyesal telah melahirkanku ke dunia, walaupun aku tahu, itu tak mungkin kau rasakn karena ketulusan hatimu yang mulia selalu membukakan pintu maafmu yang lebar, sehingga setiap aku berbuat salah, kau selalu melupakannya.
Ya Tuhan... Aku tahu, akan tiba waktu itu.... waktu dimana aku tak akan melihat mata penuh harapannya yang tulus itu, entah siapa yang meninggalkan... tapi aku ingin saat kita berpisah nanti, kebahagiaan dan senyum abadilah yang melingkar dalam kehidupan kita masing-masing. Sesungguhnya aku tak bisa menerka, sampai kapan umurku di dunia ini.... atau sampai kapan aku bisa menyalami tangan ibuku saat aku pergi ke luar rumah... aku hanya bisa berusaha untuk menjadi yang terbaik, untuk bisa membuatnya bangga, dan terakhir dari usahaku yaitu doa.... hanya doa tulus yang bisa kupersembahkan untuk membalas budi baikmu yang telah mempermudah jalanku selama ini. Yang membuatku mengerti betapa hidup penuh dengan makna yang tak terlihat...
Salam penuh pengorbanan kupersembahkan juga untuk ayahandaku tercinta... Hanya sesaat mungkin Tuhan menakdirkan umur perjumpaan kita, namun tak kuanggap ini ialah suatu kesalahan, karena aku tahu Tuhan selalu menakdirkan kehidupan yang terbaik bagi ciptaanNya....
Ketika aku mendengar lagu-lagu mengalun dalam alam imajinasiku, atau gambar-gambar yang kulukis di atas kanvas hati, aku selalu teringat pada ayah yang pengorbanannya sangat nyata, membuat aku kecil merasa besar, namun tanpa tinggi hati, membuat aku bisa meraba hati yang tulus dalam setiap kenangan yang beliau bagi bersamaku... Walau banyak hal yang belum sempat kami rasakan bersama, walaupun ayah tak akan pernah menyaksikan kehidupanku di masa datang, ketika aku menapaki jalan-jalan hidupku yang semakin dewasa semakin sulit, ayah tak berada di sisiku lagi, tapi aku yakin, di hati ini selalu tersimpan senyuman, di ruang hatiku selalu tersimpan mimpinya yang belum sempat ia bagi pada anak-anaknya, Aku tahu mimpi itu begitu sempurna, hanya saja beliau belum sempat mengatakannya pada kami, namun aku berjanji ayah... akan memberimu sejarah kebanggaan dengan usaha dan doa-doaku yang tak terhingga... aku akan menjadi yang kau pinta... walau terkadang aku jatuh... walau berkali-kali gagal atas usahaku... aku tak pernah melihatmu tertunduk malu dan kecewa karena anakmu tak berguna dan gagal.... namun ayah selalu mengacungkan jempolnya, tanda ia bangga kepadaku atas hasil apapun yang kuperoleh...
Sehingga aku tak ingin lagi mengecewakannya, sehingga aku merasa percaya bahwa aku bisa. Dengan sisa-sisa kenangan dan mimpi yang belum terselesaikan olehmu... aku akan berlari mengejar mimpi, semangat dalam hidup dan membawa senyummu ikut bersamaku di setiap langkah yang kutapaki...
Ayah... kau lah inspirasi terindahku...... yang kini hilang, namun akan tetap melekat selamanya di dalam jiwa ini........
Tuhan, berkahi aku dalam hidup, jadikan aku hambamu yang bisa menjalani segala hal karena RidhoMu, yang akan tetap ikhlas, dan merasa hidup selamanya dalam keimanan, dan akan merasa tak kekal dengan kemunafikan...
Aku akan mengentikan kegiatan-kegiatan bodoh tak berguna yang hanya membuatku terjerat rasa bersalah yang berkepanjangan dan membuat malaikat penjagaku yang Allah kirim, kecewa padaku. Aku tak akan lagi melakukan kesalahan yang sama dalam hidupku...
Ketika aku terlahir dalam harapan dua makhluk mulia yang kupanggil mereka sebagai... Mama dan Papa.... Aku tak tahu mengapa mereka tersenyum saat aku menangis... Aku lahir ke dunia dan aku menangis... Tapi mengapa mereka menertawakanku.... Bukan hanya mereka, namun semua orang yang berada di sekitarku...
Mereka semua tersenyum dan tertawa saat aku menangis.. saat aku lahir ke dunia ini...
Dan aku bertekad akan balas dendam...
Di akhir hidupku, kuharap, akulah yang tersenyum, dan mereka yang menagis...
Ketika masa lalu yang membahagiakan datang menjemput mimpi itu, aku akan selalu berdoa agar sayap-sayap hatiku yang sempat patah akan kembali utuh sempurna karena imanku pada Tuhan Yang Maha Esa... Tuhanku yang tak pernah lelah memperingatiku kala aku bodoh, yang terus memberikan peluk hangatnya dalam setiap sujudku yang penuh harap. Walau aku penuh dosa dan tak termaafkan, aku yakin atas kemahapemurahannya, yang tak pernah habis...
Tak akan habis kata untuk mengungkapkan kemahabodohan yang telah kuperbuat dan kemahapemurahan Tuhan yang selalu memaafkanku. Aku akan selalu berusaha menjadikan diriku yang terbaik. Demi RidhoNya... Demi kasih tak terhingga yang tak bisa dibalas dengan apapun....
Yaitu...
Kasih Tuhan.....
Tak lupa pula aku menatap mata yang penuh binar kehidupan, sinar pengabdian dan senyuman harapan... Mata itu ialah mata mulia seorang ibu. Seorang ibu yang dengan penuh ketulusan mencintai buah hatinya. Menunggu, menanti, bersabar, dan membimbing permatanya agar menjadi manusia yang berguna, tak diabaikan oleh orang lain, dan berarti. Demi cintanya yng tulus wanita mulia ini memberikan sepenuh jiwanya, selalu mengutamakan buah hatinya yang mungkin tak mengutamakannya. Hatinya terletak pada dasar ketulusan yang bersinar terang seterang purnama dalam gelap. Tanpamu wahai bunda, aku tak tahu harus bagaimana...
Dan bagaimana aku bisa membalas semua kebaikan hatimu dan kejujuranmu menyayangiku, Wahai bunda, aku takut tak sempat membuatmu tersenyum bangga oleh apa yang aku lakukan, oleh proses aku menjadi seseorang, mengenai siapakah aku nanti, aku takut membuatmu menagis, kecewa dan menyesal telah melahirkanku ke dunia, walaupun aku tahu, itu tak mungkin kau rasakn karena ketulusan hatimu yang mulia selalu membukakan pintu maafmu yang lebar, sehingga setiap aku berbuat salah, kau selalu melupakannya.
Ya Tuhan... Aku tahu, akan tiba waktu itu.... waktu dimana aku tak akan melihat mata penuh harapannya yang tulus itu, entah siapa yang meninggalkan... tapi aku ingin saat kita berpisah nanti, kebahagiaan dan senyum abadilah yang melingkar dalam kehidupan kita masing-masing. Sesungguhnya aku tak bisa menerka, sampai kapan umurku di dunia ini.... atau sampai kapan aku bisa menyalami tangan ibuku saat aku pergi ke luar rumah... aku hanya bisa berusaha untuk menjadi yang terbaik, untuk bisa membuatnya bangga, dan terakhir dari usahaku yaitu doa.... hanya doa tulus yang bisa kupersembahkan untuk membalas budi baikmu yang telah mempermudah jalanku selama ini. Yang membuatku mengerti betapa hidup penuh dengan makna yang tak terlihat...
Salam penuh pengorbanan kupersembahkan juga untuk ayahandaku tercinta... Hanya sesaat mungkin Tuhan menakdirkan umur perjumpaan kita, namun tak kuanggap ini ialah suatu kesalahan, karena aku tahu Tuhan selalu menakdirkan kehidupan yang terbaik bagi ciptaanNya....
Ketika aku mendengar lagu-lagu mengalun dalam alam imajinasiku, atau gambar-gambar yang kulukis di atas kanvas hati, aku selalu teringat pada ayah yang pengorbanannya sangat nyata, membuat aku kecil merasa besar, namun tanpa tinggi hati, membuat aku bisa meraba hati yang tulus dalam setiap kenangan yang beliau bagi bersamaku... Walau banyak hal yang belum sempat kami rasakan bersama, walaupun ayah tak akan pernah menyaksikan kehidupanku di masa datang, ketika aku menapaki jalan-jalan hidupku yang semakin dewasa semakin sulit, ayah tak berada di sisiku lagi, tapi aku yakin, di hati ini selalu tersimpan senyuman, di ruang hatiku selalu tersimpan mimpinya yang belum sempat ia bagi pada anak-anaknya, Aku tahu mimpi itu begitu sempurna, hanya saja beliau belum sempat mengatakannya pada kami, namun aku berjanji ayah... akan memberimu sejarah kebanggaan dengan usaha dan doa-doaku yang tak terhingga... aku akan menjadi yang kau pinta... walau terkadang aku jatuh... walau berkali-kali gagal atas usahaku... aku tak pernah melihatmu tertunduk malu dan kecewa karena anakmu tak berguna dan gagal.... namun ayah selalu mengacungkan jempolnya, tanda ia bangga kepadaku atas hasil apapun yang kuperoleh...
Sehingga aku tak ingin lagi mengecewakannya, sehingga aku merasa percaya bahwa aku bisa. Dengan sisa-sisa kenangan dan mimpi yang belum terselesaikan olehmu... aku akan berlari mengejar mimpi, semangat dalam hidup dan membawa senyummu ikut bersamaku di setiap langkah yang kutapaki...
Ayah... kau lah inspirasi terindahku...... yang kini hilang, namun akan tetap melekat selamanya di dalam jiwa ini........
Tuhan, berkahi aku dalam hidup, jadikan aku hambamu yang bisa menjalani segala hal karena RidhoMu, yang akan tetap ikhlas, dan merasa hidup selamanya dalam keimanan, dan akan merasa tak kekal dengan kemunafikan...
Aku akan mengentikan kegiatan-kegiatan bodoh tak berguna yang hanya membuatku terjerat rasa bersalah yang berkepanjangan dan membuat malaikat penjagaku yang Allah kirim, kecewa padaku. Aku tak akan lagi melakukan kesalahan yang sama dalam hidupku...
Ketika aku terlahir dalam harapan dua makhluk mulia yang kupanggil mereka sebagai... Mama dan Papa.... Aku tak tahu mengapa mereka tersenyum saat aku menangis... Aku lahir ke dunia dan aku menangis... Tapi mengapa mereka menertawakanku.... Bukan hanya mereka, namun semua orang yang berada di sekitarku...
Mereka semua tersenyum dan tertawa saat aku menangis.. saat aku lahir ke dunia ini...
Dan aku bertekad akan balas dendam...
Di akhir hidupku, kuharap, akulah yang tersenyum, dan mereka yang menagis...
Jumat, 15 Mei 2009
Resume Stadium General
Dalam meraih impian, terkadang tidak mudah, banyak tantangan dan hambatan yang kita hadapi dalam proses pencapaian impian. Namun, jika kita percaya akan kemampuan diri sendiri dan mengabaikan pikiran negative yang datang dari luar, dan justru membangun pikiran positif tentang apa yang mungkin kita bisa lakukan, impian itu tidak mustahil tercapai. Karena pikiran dan kepribadian kita ditentukan oleh apa yang kita baca, apa yang kita lihat dan dengan siapa kita berteman, misalnya teman kita adalah orang yang mempunyai pandangan lurus ke depan dalam mengejar mimpinya, ia memiliki aura pikiran yang positif, otomatis, kita pun akan tertular semangat tersebut. Jadi, modal utama dalam mengejar mimpi ialah ubah mind set negative kita menjadi pikiran yang baik dan selalu optimis, disertai dengan usaha yang optimal, yakinlah bahwa mimpi itu bisa kita capai.Dalam hidup ini, kita sendiri yang memutuskan menjadi seorang apakah kita. Semua orang memiliki kebebasan untuk memilih, life is a choice dan Tuhan telah menganugerahkan pikiran, imajinasi, awareness yang sempurna bila dibandingkan dengan makhluk-Nya yang lain kepada manusia untuk memilih beberapa jalan.Terdapat empat pilihan dalam hidup, ketika kita memutuskan untuk memilih beberapa peran manusia dalam kehidupan ini, yang jelas pilihan itu harus sesuai dengan bakat, impian dan kenyamanan kita bila memilihnya. Empat pilihan tersebut ialah :- Karyawan (Employee) à Pilihan ini biasanya paling digemari oleh para lulusan sarjana, pilihan ini tidaklah buruk, bahkan baik, resiko kerugian pun sedikit, tidak seperti jika kita memilih untuk menjadi seorang wirausahawan atau investor. Pilihan ini sangat baik, kemungkinan berkembang pun ada jika kita lebih gigih berusaha dan berdoa.- Karyawan bebas (Self Employee) à Untuk menjadi karyawan bebas ialah kita harus mempunyai komitmen kepada diri sendiri untuk menjalankan sebuah keprofesionalitasan secara mendalam di bidangnya, misalnya pengacara dan dokter. Di dalam pilihan ini, kita sendirilah yang menjadi pemimpinnya, oleh karena itu pilihan ini pun tergantung pada self management-nya. Sekali kita tidak professional, yang rugi ialah diri kita sendiri.- Investor à Sistem ‘Money work for you’ investasi bisa berupa deposito, koperasi simpan pinjam, saham, property dan lain-lain. Dalam sistem ini uanglah yang bekerja untuk diri kita, namun orang yang memilih sistem ini haruslah mempunyai mental yang kuat karena jika sewaktu-waktu inflasi terjadi, maka kita akan mengalami kerugian.- Bisnis Owner à Own a job, jika kita memilih sistem ini, berarti kita menjalankan suatu sistem kewirausahaan, dan kita sendirilah yang menjadi pemimpin sebuah sistem yang kita buat sendiri dan kembangkan sesuai dengan penerapan kerja yang telah direncanakan sebelumnya. Karena pekerjaan apapun butuh ‘planing’ atau rencana, demikian juga dengan bisnis owner, bisa disebut juga ‘bisnis plan’. Bisnis seperti ini bisa diwariskan kepada generasi berikutnya.Setelah mengetahui tentang pilihan-pilihan tersebut, yang harus kita lakukan ialah memilih salah satu atau bahkan lebih dari satu lebih baik, asalkan jangan tidak memilih sama sekali, karena orang yang seperti itu ialah ‘jobless’ atau pengangguran tanpa usaha.Untuk menjadi entrepreneur sejati yang sukses memang tidaklah mudah, jika dikatakan memilih sebagai karyawan ialah pilihan dengan resiko terendah, sedangkan pilihan dengan resiko terbesar ialah jika kita memutuskan memulai berwirausaha, berbisnis mandiri atau bisnis owner. Karena dalam usaha pengembangan bisnis tersebut tidaklah selalu berjalan mulus, berhasil, namun pasti ada beberapa kegagalan yang akan kita hadapi dalam proses pengembangan tersebut. Namun, jika kita mampu mengatasi perasaan tidak percaya diri akibat gagal berulang-ulang kali, dan mengatasi rasa pesimis bahwa kita bisa, sebenarnya kita sedang membangun karakter entrepreneurship. Begitu pula tentang perbedaan antara pemenang dan pecundang ialah dalam mengatasi dan memberi reaksi atas kegagalan tersebut. Seorang pecundang mungkin akan menyerah dan mundur untuk berjuang jika mengalami kegagalan, namun seorang pemenang akan merayakan kegagalan tersebut dengan satu lagi upaya hingga berhasil. Kita dilahirkan ke dunia ini untuk menjadi seorang pemenang, bukan pecundang. Namun di tengah perjalanan kita pasti kita temui kegagalan, dan yang kita harapkan dalam terjatuh ialah terjatuh ke depan, bukan ke belakang, karena jika kita terjatuh ke belakang kita akan sulit bangkit, namun jika kita jatuh ke depan, kita akan mudah bangkit. Ingat bahwa kegagalan bukanlah sebuah dosa dan akhir dari segalanya. Karena masih ada impian yang kuat mengalahkan semua rasa takut kita.Mengenai pertanyaan ‘Why most entrepreneurs fail or stay small?’ jawaban atas pertanyaan tersebut ialah kurangnya pembangunan karakter yang dimiliki seseorang sebagai jiwa entrepreneur, selain itu jika dikaitkan dengan keadaan perekonomian negara kita pada saat ini. Hingga saat ini hampir 65 tahun Indonesia merdeka, namun negara kita masih tergolong ke dalam negara berkembang, lalu, mengapa bias seperti itu? Jawabannya ialah, karena kemajuan ekonomi suatu Negara atau daerah tertentu ditentukan oleh dunia bisnis negara atau daerah yang bersangkutan, ketika bisnis tumbuh, muncul potensi untuk meningkatkan potensi ekonomi di wilayah yang bersangkutan. Sedangkan kemajuan dunia bisnis ditentukan oleh tiga faktor, yaitu :- Pemerintah itu sendiri (pemerintah daerah, pemerintah pusat)- Para pelaku usaha- Pendidikan (Education)Berikut ialah contoh para entrepreneur sukses di bidangnya :- Hendry Ford (Produsers) -Bill Gates (Technologist)- Pierre Du Point (Organizers) -Warren Buffet (Investor)- Ray Krock (Merchandisers)Dengan mengoptimalkan potensi dari ketiga faktor tersebut, bisnis akan berkembang, pengangguran pun bisa teratasi, karena dalam berwirausaha, di sini kita memakai sistem ‘membuka peluang kerja’ bukan ‘melamar kerja’. Oleh karena itu, Indonesia butuh figure wirausahawan untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.Dalam pelaksaannya, kita harus melaksanakan perubahan ‘change oriented’ selau berhijrah, tentunya ke arah yang lebih baik, sehingga kita dapat berkembang dan sukses. Tidak tetap di tempat dan hanya menunggu nasib, karena seharusnya kitalah yang membuat perubahan tersebut. Untuk mempersiapkan menjadi seorang entrepreneur, ada beberapa etika untuk kita menjadi seorang entrepreneur yang beretika, yaitu :- Orang-orang atau individu-individu yang berani ambil resiko, keberanian yang perlu dimiliki oleh seorang entrepreneur sejati. Ada yang pernah berkata bahwa orang yang tidak berani mengambil resiko tidak akan menjadi apa-apa. Mulailah belajar untuk berani mengambil resiko sesuai dengan kapasitas yang kita miliki sekarang (Learning Capabillity)- Create something new, kreatif. Misalnya, menciptakan produk-produk baru dengan kualitas yang baik, pelayanan dan managemen yang baru, sistem yang baru dan efektif. Dengan kita mencari dan belajar mengenai hal baru dari sesuatu yang lama, berarti kita telah memaksimalkan kerja otak kita untuk lebih kreatif dan hasilnya pun ialah sesuatu yang baru yang seharusnya dapat melebihi kualitas yang sebelumnya.Untuk menjalankan suatu bisnis, diperlukan keterampilan management bisnis yang memadai dan jiwa entepreneurship yang tidak mudah menyerah pada kegagalan, selain itu yang terpenting ialah menjalankan etika sebagai seorang entrepreneur dengan baik, dan ubahlah pikiran buruk kita mengenai diri kita sendiri dan bisikan orang lain yang terkadang bisa merebut impian kita dengan meneriakan bahwa ‘kita tidak bisa’. Ingatlah bahwa ‘You are what you think’ jadi, tanamkan dalam diri kita bahwa kita mampu menjalankan segala proses dengan baik. Kita harus terus menerapkan tiga inti penting dalam mengembangkan sebuah usaha, yaitu Learn, change and growth.Strategi menjadi entrepreneur yang sukses ialah finding the right bisnis, temukan potensi diri masing-masing, bisnis apa yang sesuai dengan kita, yang jika kita melakukan proses-prosesnya terasa nyaman, termotivasi dan menjadikan diri kita lebih percaya diri dan semangat, dengan begitu kita memperkecil kemungkinan gagal, selain itu yang perlu dipikirkan ialah barang yang dibisniskan ialah barang profitability, yaitu sesuatu yang dibeli oleh konsumen.Setelah mengetahui hal-hal tersebut, sekarang kembali pada diri kita masing-masing untuk memutuskan beberapa pilihan dengan resiko-resikonya. Diri kita sendiri yang memilih akan menjadi apakah kita. The Winner or The Looser?Tentunya kita semua tahu jawabannya.Mereka hanya melihat satu keberhasilanku saja, namun mereka tidak melihat beribu-ribu kegagalanku yang lainnya. -Bill Gates-
Kekhusyuan
Ada seorang pembantu yang diperintahkan oleh majikannya untuk melakukan suatu tugas. Pembantu itu sudah lama bekerja pada majikannya. Pertama-tama, Sang majikan memberikan tabung oksigen kepada pembantu tersebut, lalu majikan pun berkata, “Saya perintahkan kamu menyelam untuk mencari mutiara, waktumu hanya satu hari, dan tabung oksigen ini yang harus dimanfaatkan olehmu selama menyelam.” Akhirnya pembantu itu pun mulai menyelam ke permukaan laut, lalu mulai masuk ke dalam, namun setelah di tengah perjalanan untuk mencari mutiara ke dasar laut, ia melihat segala keindahan yang ada di sekelilingnya, pemandangan yang sangat indah di laut membuatnya terpana, ia betah di sana dan menikmati indahnya pemandangan ikan-ikan yang unik melewat di sekitarnya, serta terumbu karang dan hewan laut yang berwarna-warni lainnya yang menghiasi laut tersebut, saking terkesimanya ia, ia lupa akan tugas utama yang diberikan oleh majikannya, yaitu mencari mutiara, saat tabung udaranya hampir habis, barulah ia menyadari tugas utamanya, sedangkan ia belum mendapatkan mutiara satu butir pun. Setelah ia menyadari itu, ia langsung menuju ke dasar laut yang lebih dalam lagi untuk mencari mutiara, namun ternyata, tabung oksigennya telah habis, sehingga ia pun harus kembali ke daratan lagi. Sesampainya di darat, ia bertemu dengan majikannya. Sang majikan menanyakan tugas yang diberikannya, ”Mana mutiara yang saya tugaskan padamu?” lalu Si pembantu itu berkata,”Saya belum mendapatkannya satu butir pun, Tuan. Tapi jika Tuan memberikan kesempatan kedua untuk saya, saya akan bersungguh-sungguh mendapatkan mutiara tersebut.” Namun sayangnya kesempatan pembantu tersebut sudah habis, tak ada tabung oksigen lagi yang tersedia. Oleh karena itu sang majikan menganggap pembantunya telah gagal dalam menjalankan tugasnya.Kita bisa mengambil hikmah dari cerita tersebut, jika kita analogikan tabung oksigen itu ialah nafas kita, panjang kehidupan kita yang pasti akan habis, sedangkan mutiara tersebut ialah pahala dan bekal yang kita bawa untuk mempertanggungjawabkan tugas kita di bumi selama hidup, lalu kita ibaratkan majikan itu ialah Tuhan, kita diperintahkan untuk mengumpulkan pahala itu semata-mata hanya untuk mendapatkan ridho Allah, dan agar kita dpat mempertanggungjawabkan masa hidup kita yang tidak lama ini dan tidak mempunyai kesempatan yang kedua. Oleh karena itu, sebelum tabung oksigen yang diberikan tuan kita habis, kita tidak boleh terlena karena keindahan dunia, tugas hidup di dunia ini ialah untuk beribadah kepada Allah, dan tujuan kita ialah Allah SWT, Majikan kita yang akan mempertanyakan berapa mutiara yang telah kita bawa, bekal apa yang telah kita bawa untuk hari pertanggungjawban nanti.Materi AsistensiSholatSelama hidup ini kita telah melalui berbagai perjuangan hidup, kita telah mengambil hikmah dari semua peristiwa berupa kesabaran, perjuangan, dan mensyukuri nikmat yang Allah berikan untuk kita, walaupun terkadang kita tidak menyadarinya. Allah tidak pernah lalai dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengatur semesta kehidupan yang fana ini. Oleh Karena itu, kita harus selalu berada dekat dengan Allah dengan cara membersihkan hati dari perbuatan yang tercela, zalim dan aniaya terhadap orang lain, lingkungan sekitar, dan juga diri sendiri. Rasul pun pernah berpesan, Orang-orang yang akan masuk surga adalah orang-orang yang hatinya bersih (bersih dari buruk sangka) dan lapang menerima saudaranya. Itu artinya orang yang selalu ikhlas dan yakin terhadap jalan yang Allah berikan padanya, dan selalu yakin bahwa Allah selalu memberikan hikmah dibalik semua peristiwa hidup kita, ialah hati orang yang bersih, yang selalu berpikiran baik pada Allah dan menerima semua aturan dan takdir terbaik dari Allah secara lapang hati dan pikiran.Untuk menjadikan hati ini bersih, ada sebuah sarana yang membuat jalinan hati manusia dengan Tuhannya sangat dekat, yaitu jalinan ibadah. Ibadah ini salah satunya ialah sholat. Yang sehari kita lakukan sebanyak 5 kali di subuh, siang, sore, maghrib, dan malam hari, waktu-waktu penuh hikmah yang ditentukan Allah untuk kita melakukan komunikasi langsung dengan Allah, lewat sujud kita yang penuh kekhusuan, takbir kita yang mengagungkan Allah, kelapangan hati kita saat ruku, duduk diantara dua sujud dan gerakan-gerakan lainnya yang sarat akan makna. Semua itu mendekatkan diri kita kepada Allah. Posisi terdekat dan paling Allah sukai dalam sholat ialah saat sujud, saat sujud ialah saat-saat dimana kita merasa Allah sedang merangkul hati kita penuh kerinduan. Sehingga terasa kedamaian yang menenangkan, kita merasa hanya sekecil makhluk yang hina di hadapan Allah, makhluk yang membutuhkan pertolongan Allah. Tanpa bimbingan dari Allah kita tidak akan bisa melalui hari-hari kehidupan ini dengan baik. Selain itu, sholat yang kita laukan sehari 17 rakaat ini sangat menyehatkan tubuh, telah terbukti bahwa gerakan-gerakan dalam sholat dapat menyehatkan dan menyegarkan pikiran kita. Dengan sholat, kita mendapatkan banyak manfaat sekaligus. Kebahagiaan dunia dan akhirat akan kita peroleh bersama di jalan Allah. Belum lagi jika kita sempurnakan sholat kita dengan sholat sunnah yang lainnya. Kita akan lebih dekat lagi dengan Allah. Karena terkadang sholat wajib yang kita lakukan kurang sempurna. Artinya, kita kurang fokus dan khusyuk saat sholat. Kita sering tidak fokus pada Allah dan malah memikirkan hal lain di luar kekhusyukan kita dalam sholat, sehingga terkadang kita lupa sudah berapa rakaat kita sholat, atau tertinggal 1 rakaat, hal itu dikarenakan setan gigih mengganggu pendekatan diri kita pada Allah. Dan seharusnya kita harus lebih gigih dari setan dengan cara mengkhayati setiap bacaan-bacaan sholat, karena arti khusyuk yaitu fokus dalam gerakan, doa, dan hatinya. Pikiran tidak kemana-mana, hanya Allah fokus kita, tujuan kita, kita harus faham apa yang kita baca, Allah-lah yang senantiasa memberikan pertolongan, dan juga dalam melakukan wudhu harus benar. Ketika takbir, ingat bahwa betapa besar kekuasaan Allah, betapa mudah Allah mengatur segala sesuatu dengan baik.Mengenai pertanyaan, ‘mengapa kita harus khusyu?’ inilah jawabanya.Al Isra 107-109Katakanlah, “Berimanlah kamu padaNya, atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila al-Quran dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud. Dan mereka berkata, “Maha suci Tuhan kami, sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi. Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk.Tiga ayat tersebut menjelaskan mengapa kita harus khusyuk. Maka celakalah pula orang yang sholat. Namun dalam sholatnya ia tak bersungguh-sungguh, melalaikan ataupun mengundur-undur waktu sholat. Kekhusyukan sangatlah penting, ilmu yang pertama kali diajarkan ialah ‘kekhusyuan’. Dan yang paling utama ialah kekhusyukan kita saat beribadah kepada Allah.Makna khusyuk yang lebih mendetail :· Kehadiran hati à Mengosongkan hati dengan hal-hal yang tidak boleh mengisinya saat kita sedang berkomunikasi dengan Allah.· Tafahum à Faham makna lafaz, yang terpenting ialah maknanya, karena dengan memahami lafaz-lafaznya kita akan menyadari bahwa sekenario Allah tidak akan mendzalimi hamba-hambanya, memahaminya juga menjadikan kita orang yang senantiasa menjauhi diri dari perbuatan keji dan mungkar.· Takzim à Rasa hormat, kerendahan kati membuat kita berkonsentrasi dan faham tentang apa makna hormat yang sesungguhnya.· Haibah à Rasa takut yang bersumber dari rasa hormat. Mengenali sifat-sifat Allah membuat kita merasa kecil dan membutuhkan bantuan Allah. Rasa takut kita kepada allah pun membuat kita enggan melakukan perbuatan dosa karena takut akan azab Allah dan mempercayai bahwa Allah selalu mengawasi kita.· Roja à Berharap hanya pada Allah. Allah-lah satu-satunya Dzat yang bisa menolong kita.· Hayya à Rasa malu.Kehidupan yang sesungguhnya ialah kehidupan hati . Jika hati kita baik, seluruhnya pun akan baik, namun jika hati kita buruk, akan runtuh keimanan kita.
Reflections
Ketika kita bercermin, apa yang kita rasakan saat bagian dari diri kita dalam cermin tersebut tak sesempurna yang kita fikirkan, ia hanyalah bagian dari diri kita yang terlupakan. Cermin yang paling jujur ialah cermin hati. Yang tak dapat berbohong dan tak dapat menghindari suatu kenyataan. Ketika bercermin, pertanyaan tentang ‘siapa kita sebenarnya’ muncul dan terjawab sendiri dengan apa yang kita hasilkan selama ini. Dan hal ini terjadi pada si kembar kontroversial Danisha dan Dirghantara, yang satu sama lain tidak pernah menyadari pencerminan diri mereka masing-masing. Mereka tidak pernah merasa sama dalam hal apapun. Mereka terlahir dan disambut oleh senyuman para manusia mulia yang mereka sebut ayah dan bunda. Namun, saat si kembar berusia 7 tahun, mereka terpisah karena sesuatu hal yang sangat tidak disukai Allah, yaitu perceraian. Perceraian ayah dan bunda memang tidak begitu mereka pahami saat waktu kecil, yang mereka sadari ialah hanya ‘mengapa hari ini tidak seperti hari biasanya, seperti ada yang hilang, tapi apa yang hilang itu’ mereka hanya menyadari ada yang hilang dari diri mereka, tanpa mengetahui apa, siapa dan bagaimana…Danisha dan Dirgha baru menyadari perasaan yang sesungguhnya saat di bangku SMA. Sudah hampir 10 tahun mereka hanya bertemu jika ada hari-hari spesial, seperti hari raya dan libur semester. Danisha berkembang menjadi anak yang mungkin ‘kurang baik’ untuk pergaulan seusianya. Danish bergaul dengan orang-orang yang dalam hidupnya tidak mempunyai impian yang harus dicapai, tujuan hidup pun terbang entah kemana. Jika melihat penampilnnya berangkat ke sekolah, ia memakai jilbab rapi, walau tak sesuai aturan sekolahnya yang harus sesuai syar’i. Namun setelah di luar jam sekolah, ia membuka jilbabnya tanpa ragu. Danissha dibesarkan oleh seorang ayah yang menikah lagi dengan wanita yang menurut ayahnya ‘pilihan terbaik untuk Danissha’ tapi Danish berpikir wanita itu ‘pilihan terbaik untuk ayah’ saja. Apalagi wanita itu membawa 1 anak perempuan yang hanya berbeda 2 tahun dengannya. Hal itu yang menyebabkan Danish berkembang menjadi gadis yang amat pemarah, egois dan acuh terhadap hidupnya sendiri. Berbeda dengan Dirgha yang hidupnya lebih terarah. Hidup dengan seorang ibu yang dengan tegar tetap hidup sendiri tanpa suami, sedangkan ia harus berpisah dengan anak perempuan satu-satunya, sampai dilarang bertemu dengannya walau hanya sebentar. Tapi baginya kehadiran Dirgha sudah membuatnya terobati, karena Dirgha adalah anak yang baik dan penurut, dari kecil ia selalu menurut. Selalu mengalah jika berkelahi dengan saudara kembarnya, selalu taat azaz dan konsisten dalam meraih impiannya. Terbukti ia selalu juara umum di sekolahnya. Belum lagi ia menjuarai lomba-lomba tilawah Al-Quran dan sejumlah Olimpiade di SMA-nya yang memang bernuansa keislaman. Semua siswi wajib memakai jilbab di SMA tersebut. Ia sangat ingin membasmi kemunafikan di sekolahnya. Maksudnya, jika sudah di luar area sekolah, banyak siswi yang melepaskan jilbabnya dengan tragis. Dan itu yang ia perhatikan dari saudara kembarnya, Danish.Perbedaan yang sangat mencolok antara mereka berdua membuat mereka populer di seluruh pelosok sekolah, hingga Adik-adik kelas pun mengetahuinya. Kembar kontroversial yang sanggup membuat para guru menggelengkan kepala. Dirgha yang sering menyumbangkan piala atas loyalitasnya pada keorganisasian, OSIS, Olimpiade matematika, dan lomba Tilawah Al-Quran. Beserta banyak prestasi lainnya yang membuat guru-guru mengangkat jempol mereka ke atas. Berbeda dengan Danissha yang sehari-harinya menurut Dirga mengamalkan semboyan ‘Hidup segan, mati tak mau’ Danish sering dikeluarkan saat jam pelajaran karena selalu mendengarkan musik saat guru menerangkan, sering masuk ruang BK karena ketahuan melepas jilbabnya saat istirahat, sering terlambat dan berdiri di depan tiang bendera saat terlambat upacara, dan pernah menabrak anak orang dari SMA lain hingga SMA yang bersangkutan melapor, meminta ganti rugi atas siswanya yang akan menghadapi ulangan semester mengalami kecelakaan akibat ulah Danish yang mengendarai motornya secara tidak taat azas. Seringkeluar masuk ruang BK membuat Danish kebal dan tidak takut lagi menghadapinya. Hidupnya terlalu santai untuk menjadi sebuah kehidupan. Itu yang membuat Dirgha yang tadinya sangat acuh pada adik yang lahir 2 menit setelahnya menjadi sangat gerah. Namun, Dirgha kadang merasa kesulitan saat ingin memonitori Danish karena pola pergaulan Danish sangat berbeda dengannya. Dirgha sangat menjaga rasa malunya terhadap lawan jenis, sedangkan Danish amat sangat tidak menjaga, terbukti nama teman sebangkunya ialah Shandiago Firdaus. Bukan Rani atu Rina, atau sejenisnya. Kebanyakan teman Danish ialah anggota ‘Genk Senggol’ yang sering ditahan guru karena melakukan tindak Kriminal. Mereka mempunyai basecamp sendiri, dan ruangannya sangat bau rokok. Hingga ada anak kecil yang lewat langsung pingsan karena sesak napas akibat bau rokok dari ruangan yang terletak tak jauh dari sekolahnya.Dirgha sebagai perwakilan rohis di Organiasi Kesiswaan merasa wajib membasmi hal-hal yang tidak berguna dan merugikan seperti itu. Akhirnya tekadnya untuk membawa Danish ke jalan yang lurus semakin kuat ketika ia duduk di kelas 12 SMA. Di mana siswa-siswanya akan menghadapi ujian nasional. Setelah ia melepaskan jabatan-jabatannya di organisasi, tugas baru datang untuknya, ‘yaitu memperbaiki Akhlak Danisha’ dengan cara-caranya yang mungkin akan dibenci Danish, namun ini untuk kebaikannya. Atas keprihatinan Dirgha terhadap Danish yang belum bisa mengintegralkan suatu bilangan sederhana, atas keprihatinannya kepada Danish yang belum menguasai rumus relatifitas Einstein, atas keperihatinanya kepada Danish yang belum bisa mengamalkan sendi-sendi pokok Pancasila, dan yang utama ialah, atas keprihatinanya kepada Danish yang belum bisa menanamkan akidah dan akhlak yang baik dalam mengamalkan Al-Quran dan sunnah.Mari kita lihat perjuangan Dirgha dalam menghadapi Danisha yang ideologinya sudah sangat kacau… Namun, tak ada kata terlambat untuk berubah….
Writing in Scilence
Setiap orang mempunyai impian yang mereka simpan di dalam lubuk hati mereka masing-masing, namun terkadang, impian itu hanyalah sebatas harapan, yang mereka simpan di dalam hati yang tertutup dan akan terus menjadi rahasia hati yang tak diketahui siapapun. Jika saja kita berani, jika saja kita tak pantang menyerah atas segala kegagalan terhadap jawaban dan usaha kita yang kita tumbuhkan dalam sebuah makna yang disebut impian. Seorang gadis berusia 16 bernama Raihana membayar impian untuk menjadi penulis terkenal dengan usahanya. Dari berbagai macam cita-citanya yang sangat banyak dan sangat cepat berubah-ubah, ada cita-cita yang tak pernah padam dalam dirinya, yaitu menjadi penulis best seller. Bagi gadis polos sepertinya, mungkin sulit mencapai itu semua, namun ia tetap gigih. Setiap harinya ia selalu menulis dan menyempurnakannya dengan belajar lebih banyak lagi.Di sekolah, ia termasuk orang yang cenderung kelompok minoritas, yang mungkin pendapatnya hanya dipandang sebelah mata, walaupun pandangan orang yang melihat Raihana pertama kali pasti menyebutnya ‘makhluk phlegmatic sejati’ karena tidak pernah terpengaruh oleh hal apapun, termasuk keramaian kelas, namun di balik semua itu, ia adalah orang yang sangat peka terhadap keadaan sekitarnya. Sehingga dalam menulis, ia bagai sedang mengalami hal-hal yang ia tulis tersebut meski itu fiksi. Karena baginya menulis fiksi adalah salah satu cara untuk merasakan pengalaman orang lain karena mungkin usia kita tidak akan mencukupi untuk mencoba semua pengalaman tersebut. Itulah sebabnya mengapa ia sangat senang membaca buku-buku sejarah dan perjalanan tokoh-tokoh terkenal yang membuatnya merasa ada saat masa itu.Dan mungkin, itulah mengapa sebabnya ia sering terlihat menyendiri. Hanya ada 2 teman yang dekat dengannya. Evira dan Maya. Namun Raihana selalu merasa bersyukur dengan keberadaan para sahabat setianya, karena merekalah yang selalu mendukung dan selalu ada dalam suka maupun duka. Di balik sifatnya yang pendiam tersebut, Raihana adalah gadis yang sangat pintar. Di kelasnya ia peringkat ke-2. Obsesinya ingin mengalahkan sang juara kelas yang menurutnya tidak pantas menjadi juara kelas sangat besar. Ia ingin mencoba mengalahkan Briliant Diaz. Manusia yang sepertinya tidak pernah belajar tapi selalu juara kelas. Dia selalu berkata ‘tidak pernah belajar’. Entahlah bagaimana Raihana memahami perkataan manusia tersebut yang tampaknya memang tidak bohong. Mungkin benar. Anak yang ‘kata teman-teman sekelasnya’ mirip artis bintang film Korea ini memiliki tingkat kejeniusan yang patut diwaspadai sebagai kelebihan hormon otak saat dilahirkan ke dunia alias anak indigo.Raihana ialah gadis yang selalu berusaha maksimal, tidak pantang menyerah, dan itulah seharusnya yang dimiliki anak bangsa di saat seperti ini. Di saat semua orang terduduk malas dan menyerah, ia bangkit. Di saat orang masih tertidur lelap, ia bangun pagi dan menjalankan tugas-tugas dan kebutuhannya sebagai insan dunia yang akan menjadi insan akhirat. Kegigihan itu terlihat saat ia terus mengirimkan naskah cerpen ke berbagai media massa dan majalah-majalah yang tak pernah diterima satu kali pun. Namun ia TIDAK PERNAH putus asa. Dan saat itu ia mencoba untuk menulis sebuah novel yang tak ingin ia publikasikan pada teman-temannya. Novel tersebut ia persembahkan untuk kehidupannya sendiri. Tak berniat untuk mengharap imbalan. Dengan penuh kesabaran dan konsentrasi ia buat novel perdananya dalam waktu 2 bulan. Ia hanya menulis dalam diam. Dalam sepi, tak ada yang tahu ia bisa membuat khayalan yang dituangkan menjadi sebuah novel. Namun, Evira, teman baiknya diam-diam membaca novel tersebut. Evira pun diam-diam menyebarkan naskah tersebut pada teman-teman di kelasnya, termasuk pada Grita. Miss Jutek dan sotoy yang sering menang debat di kelasnya. Popularitas Gritta sebagai public Speaking yang menyebalkan sudah terkenal di angkatannya. Sering ia mengangkat tangan dan berbicara panjang lebar tanpa inti, namun sering juga karena ia lihai dalam berbicara, ia mendapatkan nilai plus dari guru sejarah dan PKN. Dan Raihana lagi-lagi hanya menyembunyikan pendapatnya dalam hati. Hanya dalam hati yang tak terdengar makhluk apapun, bahkan makhluk yang mempunyai pendengaran diatas rata-rata tidak bisa mendengarnya. Karena suara hati hanyalah kita yang tahu. Dan Tuhan tentunya. Tidak berbicara bukanlah penghalang besar baginya. Karena ia mempercayai prinsip ‘sedikitlah berbicara perbanyak bertindak’ bukan NATO ‘Not Action Talk Only’.Setelah membaca naskah Raihana, Gritta menjadi berubah. Ia masih ia yang dahulu. Yang sering berbicara. Namun ia menjadi lebih menghargai orng lain. Dan tentunya Raihana. Baru sekali ini ia memuji. Dan pujian pertama yang ia persembahkan ialah pujian untuk naskah novel Raihana.Tidak semudah itu dalam membuat sebuah novel, banyak yang harus diatur ulang, proses pengeditan yang panjang, 6 bulan, dan juga ia harus mengetik naskahnya di rental komputer sebelah rumahnya yang sangat amat berisik karena Raihana tidak mempunyai Komputer. Tapi untunglah Mbak Maryam, penjaga rental sangat mendukungnya dan memberikan diskon harga pada Raihana. Sehingga meringankan beban Raihana. Tidak sampai di situ perjuangan Raihana. Dalam memunculkan print outnya pun butuh waktu yang lama, karena banyak halaman yang tertukar-tukar, harus diedit ulang dan lain sebagainya yang terkadang membuat Raihana ingin berhenti di tengah jalan.Raihana hidup dengan ayah dan kedua adiknya. Ibunya telah meninggal saat ia kelas 2 SMP. Ayahnya di-PHK karena krisis ekonomi global membuat keadaan ekonomi keluarga Raihana tidak secerah dulu. Tapi dengan keadaannya yang seperti itu. Raihana tidak pantang menyerah. Harapan Raihana pudar ketika ia tahu ia tidak di peringkat 10 besar lagi 1 semester kemudian, mungkin karena terlalu fokus dengan novelnya dan terlalu sibuk bekerja part time sebagai pencuci piring di sebuah rumah makan di dekat rumahnya. Ia takut ayahnya akan kecewa karena hal itu. Namun ternyata, saat Raihana memperlihatkan rapotnya pada ayah. Ayah masih tetap mengacungkan jempolnya di atas. Dan baginya menjadi anak dari Ayah semulia beliau ialah anugerah terindah, keesokan harinya Ayah membelikannya komputer second dari teman lamanya. Raihana tahu sebenarnya ayah tidak mempunyai uang untuk membeli komputer, tapi demi anaknya… beliau rela…Air mata Raihana terjatuh saat ayahnya memberinya komputer tersebut sambil berkata ‘Kejar Impainmu, Nak!’Dan Tiga kata itulah yang membuat perjuangan Raihana semakin kuat. Lalu bagaimana cara Raihana berjuang mencapai impiannya? Ia tetap akan berjuang walaupun sesuatu yang amat sangat buruk menghadang di tengah perjalanannya menggapai cita-citanya. Baginya sebuah penolakan bukanlah hal yang paling terburuk. Tapi hal yang paling terburuk ialah sebuah pengkhianatan dari sebuah persahabatan….Siapa yang mengkhianatinya? Peristiwa apa yang terjadi setelah itu?Hanya Ikhlas dan sabar yang akan menjawab semua impiannya….
Manusia dan Agama
Manusia dan AgamaTausiyah dari Hilda R. S. à Ada seorang kakak beradik yang saling menyayangi, suatu hari sang kakak sakit, adiknya pun mendoakan kakaknya agar cepat sembuh, namun ternyata, ajal datang pada sang kakak. Pada saat pemakamannya, banyak yang menghadirinya, pemakaman berjalan dengan lancar hingga selesai, namun ketika jasad sang kakak telah dikuburkan, adiknya menyadari bahwa kunci mobilnya hilang entah di mana, sudah dicari ke beberapa tempat, namun tak juga ditemukan, pada akhirnya sang adik pun memutuskan untuk menggali kubur kakaknya kembali karena dia berpikir dan sangat yakin bahwa mungkin kunci tersebut jatuh ketika ia memakamkan jasad kakaknya. Akhirnya, kubur kakaknya pun digali kembali, namun, alangkah terkejut sang adik melihat fakta bahwa jasad kakaknya terduduk, kaku, dan disekujur tubuhnya terlilit rantai yang membelenggu. Sang adik sangat sedih melihat kondisi kakaknya yang seperti itu. Ternyata, sang kakak semasa hidupnya sering menunda-nunda shalat. Bayangkan, orang yang menunda-nunda shalat saja mendapatkan azab yang seperti itu, apalagi yang meninggalkannya. Naudzubilahimindzalik, mudah-mudahan kita tidak termasuk ke dalam golongan tersebut. Amin.Materi Diskusi KelompokPada pertemuan minggu ini, kedua kelompok membahas tentang hubungan manusia dan agama, di mana satu kelompok membahas tentang manusia yang dengan mengaplikasikan sendi-sendi agama dalam kehidupan menjadi manusia yang seutuhya karena mereka selalu menjalankan sendi-sendi pokok dan aturan agama (tentunya agama Islam) dengan baik dan benar. Islam adalah agama yang benar. Bukan ‘yang paling benar’ karena, jika dikatakan yang paling benar itu artinya yang lain pun benar.Sedangkan kelompok kedua membahas tentang manusia yang jauh dari aturan agama dan menjadi manusia yang sekuler (manusia yang memisahkan urusan duniawi dengan agama).Banyak orang-orang beriman yang setelah mempelajari Islam lebih dalam menjadi manusia yang seutuhnya, maksud dari ‘manusia seutuhnya’ ialah manusia yang sangat berkualitas secara lahiriah dan batiniah, ia pun memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan sangat mempercayai kemahaagungan Allah. Ia akan berkembang menjadi pribadi yang mencintai dan dicintai sesama, dan juga tentunya dicintai Allah SWT.Allah membuat Norma dan aturan-aturan dalam Islam untuk memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri, sebenarnya agama itu tahu apa yang kita butuhkan. Maka dari itu, Allah mungkin tidak memberikan apa yang kita inginkan, tapi Allah memberikan apa yang kita butuhkan.Dalam hidup ini perlu adanya keteraturan yang berpedoman pada agama. Jika kita telah meyakini Allah, kita akan selalu berpedoman pada Al-Quran dan Sunnah, yang di dalamanya terdapat macam-macam hal lengkap mengenai apapun yang kita butuhkan, seperti misalnya, dari hal yang kecil terlebih dahulu, dari cara makan, harus duduk, cara tidur yang dianjurkan menghadap ke kanan (mengikuti anjuran Nabi Muhammad SAW), itu sudah terbukti oleh para medis bahwa hal itu menyehatkan, bahkan dalam keajaiban gerakan shalat, ternyata gerakan shalat pada umumnya sangat baik untuk kesehatan tubuh kita, dan pada khususnya saat kita sedang sujud. Saat sujud, darah yang membawa oksigen segar mengalir ke otak sehingga otak kita mudah mencerna berbagai pelajaran, mudah menangkap serta memahami ilmu pengetahuan. Itu semua sudah terbukti secara medis.Manusia dengan fitrahnya yang tak luput dari dosa dapat kembali lagi ke jalan yang benar dengan tuntunan Al-Quran dan Sunnah, itulah yang kita butuhkan, jalan menuju pintu taubat menuju kehidupan yang lebih baik. Dari hal-hal kecil seperti itu, kita sedang menjalankan proses menjadi manusia seutuhnnya dengan mengamalkan sendi-sendi agama Islam. Karena perubahan-perubahan untuk menjadi manusia yang mulia itu harus didasarkan pada 3 M terlebih dahulu, seperti kata Aa Gym. Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal-hal kecil dan Mulai dari Sekarang.Firman Allah dalam surat Ar-Rum : 30“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah, tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan atas fitrah Allah, itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”Sedangkan orang yang yang selalu memisahkan urusan duniawinya dengan urusan agama itulah yang disebut manusia sekuler. Biasanya kesekulerisasian ini banyak terdapat di luar negeri, mereka jika bekerja dan melakukan kegiatan apapun yang menyangkut duniawi mereka tidak menghubungkannya dengan aturan agama, bahkan, banyak orang nasrani di luar bangsa ini yang memisahkan urusan duniawi dengan aturan agamanya, terbukti dengan banyaknya gereja yang sepi. Bahkan ada artikel yang mengatakan bahwa ada sebuah gereja yang dijual untuk urusan bisnis. Bisa dibandingkan dengan mesjid? Sesekuler-sekulernya orang Islam, tidak pernah terdengar ada orang Muslim yang menjual mushola atau sebuah mesjid untuk kepentingan bisnis.Namun, tidak hanya di luar negeri saja, di negara kita tercinta ini pun banyak terdapat sekularisasi. Banyak yang tidak menyadarinya, bahwa mungkin mereka memiliki agama, namun hanya sebatas untuk pelengkap profil KTP saja. Hanya untuk identitas saja, namun dalam penerapannya sangat tidak religius. Sering kita dengar istilah ‘Islam KTP’ istilah itu menggambarkan orang-orang yang tidak mempedulikan sendi-sendi Islam secara kaffah atau sempurna, mereka hanya setengah-setengah dalam menjalankan syariat Islam, oleh karena itu munculah istilah STMJ (Shalat Terus Maksiat Jalan). Hal tersebut dikarenakan orang yang mengaku beriman kepada Allah, takut akan api neraka, dan ingin masuk surga, namun masih melakukan hal-hal yang bisa menjauhkan dari surga dan mendekatkan ke api neraka. Kurangnya pengkhayatan terhadap kitab Allah ialah penyebab utama adanya sekularisme, munculnya aliran-aliran yang menyimpang dari ajaran Islam sesungguhnya, dan juga adanya JIL atau Jaringan Islam Liberal yang menentang Al-Quran.Solusi yang tepat untuk masalah ini ialah yang utama, selalu mengamalkan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi larangannya, dalam melakukan sesuatu harus ikhlas hanya karena Allah, selalu merasa Allah sedang menatap kita jika ingin berbuat maksiat dan menyimpang dari ajaran yang benar, jika kita selalu ikhlas berjuang di jalan Allah, maka Allah akan mengirim malaikat untuk menjaga kita, dosa-dosa pun akan berguguran.Dalam memutuskan sesuatu kita harus mengetahui ilmunya, baik dan buruknya, telah Allah sediakan Al-Quran dan Hadis jika kita bimbang bertanya mana yang benar. Allah permudah segalanya jika kita mau mencari tahu dengan keikhlasan dan tawakal. Selain itu menjaga lisan dari ucapan-ucapan yang tidak berguna, bahkan ucapan-ucapan yang bisa mengukir dosa dan meruntuhkan istana yang dibangun untuk kita di surga. Karena lisan kita ibarat pedang yang dapat membunuh ketulusan dan kebaikan-kebaikan.Cara lainnya ialah belajar tidak terlalu mencintai harta, sehingga jika harta tersebut diambil dari kita, kita tidak terlalu bersedih dan menyalahkan Allah. Karena sesungguhnya semua harta yang kita miliki ialah titipan Allah, jadi, jika Allah mengambilnya suatu saat kita akan ikhlas, asalkan rahmat dan hidayah Allah tidak lepas dari hati sanubari kita.Perilaku mulia lainnya yang bisa menjauhkan diri dari hal yang menyimpang dari agama ialah selalu memelihara keutamaan shalat, seperti tausiyah dari Mbak Hilda pada awal asistensi, kita tidak boleh menunda-nunda waktu shalat, apalagi sampai meninggalkannya. Karena Shalat ialah kunci kesuksesan kita untuk menjadi manusia yang seutuhnya, selain itu, memelihara amanah dan janji-janji serta menutup aurat pun dapat menjadikan diri kita sempurna di mata Allah. Kita tidak boleh hanya ingin terlihat sempurna di mata manusia, karena yang terpenting ialah terlihat sempurna dalam pandangan Allah.Sifat-sifat mulia Allah (Asmaul Husna) membuktikan bahwa Allah sangat sayang kepada makhluk-makhluk ciptaannya, Ia jauh lebih mengenal diri kita dari pada diri kita sendiri, sehingga Ia tahu apa yang terbaik untuk kita dengan membuat aturan-aturan dan norma yang sesuai dengan fitrah manusia.“Ada sebuah taman Firdaus Allah, di mana tak ada istana-istana, tidak pula kebun-kebun, tidak juga sungai madu dan susu, yang ada hanyalah sebuah taman Firdaus, di mana orang memandang semata-mata wajah Ilahi.”(Al-Hadist)
it's become worst!!!
Pagi ini posisiku di cyber singkong LSI dan telah selesai mengikuti kuliah PAI yang cukup membuatku terhibur! haha.. padahal, awal masuk kelas rasanya ada yang janggal dan menyedihkan, tapi ternyata, setelah denger tausyiahnya bapak dosen, La Tahzan katanya... Jangan bersedih. And! ketawa ternyata lebih enak. Asal jangan berlebihan. Semua harus terkontrol. Ohya, tadi juga ada hal yang membuatku ngerasa bersalah banget. Gak harus gw tulisin di sini sih, karena gw terlalu merasa bersalah atas itu. Atas apa yang telah gw putuskan untuk diri gw sendiri. Tapi gw yakin banget inilah yang terbaik dari Allah. Apapun pilihan gw, gw gak akan menyesalinya. Tadi baru aja buka email, isinya mengingatkan gw pada hal 'itu' lagi, yang udah gak mau gw ungkit-ungkit lagi. Intinya, emang sih kayanya gw tuh terlalu stress menghadapi UAS yang menurut pemikiran gw 'sangat menyeramkan' tapi lebih menyeramkan lagi kalau gw masuk sebuah hmm.. apa yah... sebuah ya kaya organisasi gitu lah, yang menuntut loyalitas, misalkan gw udah berjanji mau loyal n konsisten. Eh ternyata gw kagak loyal. Itu kan lebih berbahaya lagi. Menyalahi janji paz wawancara. Tapi yang aku nggak ngerti. Kenapa dia marah ya...? Iya, gw tahu banget dia pengen gw masuk korpus. Bahkan gw terharu banget waktu dia bilang bahwa waktu wawancara dia udah nungguin gw. Tapi... Paz gw bilang gak bisa, dia tuh kaya yang marah n kecewa gitu. T.T padahal gw juga pengen banget loh masuk korpus. Tapi, karena pikiran gw yang terfokus banget sama UAS yang tinggal sebulan lagi.. Ya Allah, emang harusnya aku gak selebay itu. Tapi kalau masalah pilihan.. balik lagi ke hati nurani. Aku kan udah pernah bilang sebelumnya. Now or Never? n sekarang gw dah milih kata 'never'. and itu gak bakal menghentikan langkah gw sampai di sini. Masih banyak peluang yang lain dan mungkin di saat yang lebih tepat. Sempet sedih juga sih tadi pas temanku itu kayanya kecewa banget n pas aku panggil dia gak tanggap. Tapi... aku harus bilang 'aku mengerti' bukan 'Kenapa gini, kenapa gitu, kok gini.. dst...' memahami adalah hal yang paling membahagiakan...
Minggu, 10 Mei 2009
Today News!
Sabar…
Ternyata itulah kunci dari keberhasilan, bukan hanya sabar, tapi juga ikhlas! Hari ini tadi pagi pergi ke bazar, dan aku membeli kotak kaca yang amat lucu n yang pasti harganya pun sangat amat lucu untuk barang selucu itu. Hari ini juga aku merasa amat sangat malas sekali (sampai boros lagi!!) padahal banyak banget tugas yang direncanain untuk dikerjakan tapi kagak gw kerjakan. Sibuk memelototi buku-buku bertuliskan Biologi. Banyak buku model itu di meja belajarku sekarang, tapi gw malah jadi bingung deh. Dari tadi gw pelototin itu buku, berusaha mencari-cari fungsi dari jaringan epithelium berbentuk kubus yang sampai saat ini masih kosong. Gak nyerah gitu aja, aku lirik lagi buku2 lainnya, tapi tetep gak ada. Akhirnya! Aku putuskan untuk melihat referensi lain, yaitu teman. Haha! Gak niat nyontek, tapi kali aja setelah baca punya temen, dapet inspirasi lain… (walaupun impossible banget) dan pada akhirnya berhubung waktu sudah tidak memungkinkan… yahh… Apa boleh buat. Yang penting kita dah berusaha. Sampai tadi cari-cari ke warnet, akhirnya dapet juga walaupun gambarnya gak sesuai harapan. Terakhir, paz mau pulang, menuju ke lab bio untuk menyaksikan sebuah fakta yang gak mau aku duga-duga sebelumnya karena takut terlalu kecewa atau terlalu bahagia. Dan ternyata, aku melihat namaku sendiri, agak kesamping kanan lagi… aku temukan nilai 23! Pertama sih agak kecewa. Tapi untungnya, aku salah liat. Capee dehh!!! Ternyata nilainya lumayan lah, bisa membuat rasa emosi n keegoisanku bersyukur. Kan jarang banget tuh saat kita emosi n egoisnya lagi datang bisa bersyukur. Alhamdulillah banget deh… Tinggal nilai kalkulus n kimia yang gak mau aku liat… Bukannya apa-apa ya, tapi, emang apa-apa sih sebenernya! Namanya juga manusia yang takut kecewa. Padahal kan kecewa itu salah satu awal dari kesadaran kita bahwa kita gak bisa menjalani hidup tanpa bantuan Allah. Sering loh aku kecewa tapi akhirnya sadar lagi, tapi nanti kecewa lagi, sadar lagi… terus aja sampai gundul! Namanya juga hidup. Ada pasang surutnya.
Kok jadi kangen y… sama sesuatu yang sering aku lakukan dulu….
Ternyata itulah kunci dari keberhasilan, bukan hanya sabar, tapi juga ikhlas! Hari ini tadi pagi pergi ke bazar, dan aku membeli kotak kaca yang amat lucu n yang pasti harganya pun sangat amat lucu untuk barang selucu itu. Hari ini juga aku merasa amat sangat malas sekali (sampai boros lagi!!) padahal banyak banget tugas yang direncanain untuk dikerjakan tapi kagak gw kerjakan. Sibuk memelototi buku-buku bertuliskan Biologi. Banyak buku model itu di meja belajarku sekarang, tapi gw malah jadi bingung deh. Dari tadi gw pelototin itu buku, berusaha mencari-cari fungsi dari jaringan epithelium berbentuk kubus yang sampai saat ini masih kosong. Gak nyerah gitu aja, aku lirik lagi buku2 lainnya, tapi tetep gak ada. Akhirnya! Aku putuskan untuk melihat referensi lain, yaitu teman. Haha! Gak niat nyontek, tapi kali aja setelah baca punya temen, dapet inspirasi lain… (walaupun impossible banget) dan pada akhirnya berhubung waktu sudah tidak memungkinkan… yahh… Apa boleh buat. Yang penting kita dah berusaha. Sampai tadi cari-cari ke warnet, akhirnya dapet juga walaupun gambarnya gak sesuai harapan. Terakhir, paz mau pulang, menuju ke lab bio untuk menyaksikan sebuah fakta yang gak mau aku duga-duga sebelumnya karena takut terlalu kecewa atau terlalu bahagia. Dan ternyata, aku melihat namaku sendiri, agak kesamping kanan lagi… aku temukan nilai 23! Pertama sih agak kecewa. Tapi untungnya, aku salah liat. Capee dehh!!! Ternyata nilainya lumayan lah, bisa membuat rasa emosi n keegoisanku bersyukur. Kan jarang banget tuh saat kita emosi n egoisnya lagi datang bisa bersyukur. Alhamdulillah banget deh… Tinggal nilai kalkulus n kimia yang gak mau aku liat… Bukannya apa-apa ya, tapi, emang apa-apa sih sebenernya! Namanya juga manusia yang takut kecewa. Padahal kan kecewa itu salah satu awal dari kesadaran kita bahwa kita gak bisa menjalani hidup tanpa bantuan Allah. Sering loh aku kecewa tapi akhirnya sadar lagi, tapi nanti kecewa lagi, sadar lagi… terus aja sampai gundul! Namanya juga hidup. Ada pasang surutnya.
Kok jadi kangen y… sama sesuatu yang sering aku lakukan dulu….
Langganan:
Postingan (Atom)