Senin, 06 September 2010

LORONG GELAP ASRAMA

Asrama… Apa yang kalian pikirkan tentang bangunan yang disebut asrama? Mungkin tak usah kujelaskan, karena begitu banyak persepsi berbeda mengenai gambaran bangunan yang disebut asrama. Bagiku, tinggal di asrama bersama dengan orang-orang yang berbeda suku pasti sangat menyenangkan. Namun, tak pernah terbayangkan, apa yang akan terjadi di sana.

Pertama kali aku menginjakan kaki di asrama yang akan kutempati selama satu tahun, perasaanku biasa-biasa saja, namun terkadang ada hawa-hawa dingin menjalar ke seluruh tubuh, saat menaiki tangga demi tangga dan saat menjelajahi setiap lorong yang kupijak. Wajar, saat itu sedang musim dingin.

Mahasiswa baru diwajibkan tinggal di asrama selama satu tahun masa persiapan bersama. Kebetulan aku mendapat bangunan asrama baru di sebelah asrama putri lama, asramaku lebih tinggi, enam lantai, lantai terakhir adalah lantai tak beratap, tempat menjemur pakaian. Mendapatkan kamar paling pojok di lantai tiga awalnya menjadi berkah tersendiri bagiku, karena hening dan damai, meski agak sedikit mencekam.

Telah banyak kudengar tentang hantu-hantu asrama ini dari mulut orang, lebih lagi karena di depan gedung asramaku terdapat hutan. Di samping hutan terdapat laboratorium kimia, biologi, dan fisika, dan jalan setapak menuju fakultas-fakultas lain. Banyak cerita menakutkan tentang penampakan makhluk gaib di asrama ini, orang kesurupan dan hal-hal mistis lainnya.

Namun, meskipun banyak cerita menakutkan kudengar, sejauh ini, aku belum pernah merasakan hal mistis itu sendiri. Aku selalu penasaran dengan orang-orang yang bisa melihat makhluk gaib, ada seorang teman yang bilang bahwa orang yang bisa melihat makhluk gaib, berarti terdapat makhluk gaib pula di dalam dirinya. Karena seharusnya, makhluk gaib tidak bisa dilihat oleh manusia.

Hari-hari pun berjalan dengan tenang. Lagi-lagi seorang teman mengatakan bahwa anak lorong sebelah, masih di lantai yang sama dengan lantaiku, bercerita bahwa saat itu dia sedang sendiri mengerjakan tugas di meja belajarnya. Meja belajar tersebut bersebelahan dengan jendela kamar. Ia seorang diri mengerjakan tugas tersebut, sedangkan ketiga teman sekamar lainnya sedang mengikuti pengajian lorong rutin yang diadakan setiap Kamis malam. Sehingga semua teman satu lorongnya berkumpul di aula lorong, yang terletak jauh dari kamarnya.

Tiba-tiba, ada seorang satpam bertanya padanya lewat jendela kamar. Satpam tersebut dengan ramah bertanya, ”Lagi apa kamu? Kok gak ikut pengajian lorong?” temanku pun menjawab dengan santai, ”Lagi ngerjain laporan, banyak tugas, jadi gak bisa ikut ngaji lorong minggu ini, Pak.” Setelah menjawab pertanyaan satpam tersebut, ia mengerjakan laporannya kembali. Satpam itu pun pergi. Mungkin karena terlalu fokus pada laporan, ia melupakan sesuatu yang janggal. Tiba-tiba ia menyadari sesuatu dan berhenti menulis laporan, kemudian ia terdiam, terpaku.

Bukankah kamar ini berada di lantai tiga?

***

Di antara ketiga teman sekamarku yang lainnya, aku paling jarang menginap di asrama, karena letak rumahku di kota yang sama dengan perguruan tinggi ini, sehingga terkadang, jika tidak ada agenda wajib asrama, aku bisa pulang. Namun, mungkin itu yang membuat kamarku sangat mencekam.

Sudah terkenal di kalangan mahasiswa-mahasiswi bahwa tiga kamar paling ujung di lorongku adalah kamar-kamar paling mengadu nyali. Semenjak aku sering pulang ke rumah, kamar yang harusnya berisi dua kasur tingkat, kini tak terisi penuh. Kasurku di atas, namun, penghuninya sering hanya tiga orang, karena aku sering pulang, hingga kasurku yang terletak di atas sering kosong.

Ketiga temanku dan teman-teman dari kamar sebelah memintaku untuk sering menginap di asrama, mereka sangat resah, karena di kasur yang kutempati, sering terlihat wanita berambut panjang bermata merah sedang tidur. Awalnya, kukira mereka hanya bercanda, hanya agar aku sering menginap lagi. Namun, setelah kutanyakan pada ketua lorong dan senior yang bertanggungjawab di lorongku, ternyata benar. Kakak senior yang sering memimpin pengajian lorong bahkan sempat menginap di kamarku karena ketiga temanku ketakutan.

Lebih lagi, saat ibu temanku, Ika, datang ke kamar Ika. Kamar Ika terletak tepat di sebelah kamarku yang paling pojok. Ibu Ika yang memang terkenal mempunyai indera ke-6 berkata pada Ika, ”Hati-hati Ika. Ibu ngerasa hawanya beda di kamar itu, di sebelah kamarmu itu, ibu lihat ada perempuan yang sedang duduk di kursi meja belajar, lalu di tangga sebelah kamar ada anak kecil yang lagi merenung sendiri.” tentu saja maksud ’perempuan dan anak kecil’ dari ibu Ika tersebut ialah ’makhluk gaib’. Ibu Ika pun menyuruh kami agar sering berdoa.

Suatu hari, kudengar lagi berita menyeramkan seputar kamarku. Malam itu, lagi-lagi aku tidak menginap di asrama, teman-teman selorong dan kakak senior mengadakan pengajian di kamar kami. Namun, entah mengapa justru kata salah satu teman selorongku, ’makhluk gaib’ itu malah semakin menantang. Bahkan, saat Grita, salah satu teman sekamarku pulang dari perkumpulan mahasiswa pada malam hari, ia mendapati kamar masih dikunci, pertanda teman-teman lain belum pulang, Grita membuka kunci, dan saat pintu terbuka, Grita melihat lampu neon berkedip-kedip, remang-terang, dan Si wanita rambut panjang bermata merah menampakan diri, ia duduk di meja belajar temanku, tapi tidak sedang memandang Grita. Grita langsung menjatuhkan tasnya, dan berlari di lorong dengan kekuatan cepat, tanpa berteriak, entah karena tidak takut, atau tidak sanggup berteriak karena terlalu terkejut.

Keesokan harinya pun terdengar kabar, para makhluk gaib tersebut mengajak teman-temannya datang, hingga tiga kamar paling ujung dijuluki tiga kamar paling mencekam dan menakutkan, termasuk kamarku. Keadaan lorong semakin menakutkan saat mereka menemukan bercak darah segar di kamar mandi lorong kami. Banyak bercak darah di kamar mandi hingga lantai. Belum lagi, kisah yang kudengar dari teman dekatku yang lain, Meida, bahwa saat ia tidur, ia merasakan kasurnya bergoyang, kasur itu bertingkat dan kasur Meida di atas, ia awalnya mengira bahwa temannya yang tidur di bawah yang menggerakan kasurnya, tetapi, saat ia sadar hanya dia yang berada di kamar tersebut, tanpa menuruni tangga kasur, ia langsung lompat dari kasur atas ke lantai, lalu berlari ke luar kamar dengan sedikit cedera kaki akibat lompat indah tadi.

Lagi-lagi Meida, temanku yang satu ini memang sering mengaku sering mengalami hal-hal ajaib nan menakutkan di asrama. Kamarnya berdekatan dengan kamarku. Ia bercerita, bahwa saat ia tidur malam hari, pada jam satu malam, ia terbangun, dan saat membuka mata, ada sesosok makhluk mengerikan menindih tubuhnya. Sebut saja dengan rasa hormat, ’makhluk yang diikat di bagian atas, tengah, dan bawah dengan kain putih sehingga hanya mukanya yang terlihat’. Mungkin Meida sudah terbiasa dengan hal-hal mistis seperti itu, sehingga saat dia bercerita padaku, ia berkata dengan santainya. ”Mukanya berhadapan sama muka gue, ihh... Naudzubillah deh itu pocong, mukanya busuk banget. Mending kalau ganteng, gue demen deh...” ujar Meida santai, ia tak sadar telah membuat orang yang mendengar ceritanya sangat amat gubrag. Itulah Meida, di saat-saat seperti itu, dia masih saja bisa ngeceng!

Cerita itu tersebar hingga ke asrama-asrama lain, bahkan asrama putra. Di kelas, saat jam pelajaran pun teman-teman menginterogasiku perihal hantu asrama yang bergentayangan gencar di lorongku, khususnya di kamarku, dan pertanyaan itu terdengar memojokanku karena kabarnya hal-hal menyeramkan itu disebabkan oleh salah satu penghuni kamar yang sering pulang, yang tak lain adalah aku...

Tapi, yang aku heran setiap kali mendengar cerita-cerita kesaksian tersebut. Aku sering melakukan flashback, mengingat-ingat lagi masa-masa aku sendiri di kamar. Aku termasuk orang yang sering bangun tengah malam untuk buang air kecil. Jam 1, jam 2 malam, ketika semua makhluk telah tertidur di asrama, aku berjalan ke kamar mandi tengah malam, sendiri, dengan wajar, tanpa membangunkan teman untuk minta antar, seperti apa yang temanku lakukan, banyak temanku yang membangunkan temannya minta antar ke kamar mandi di tengah malam. Namun, aku tak pernah menyaksikan secara langsung fenomena dan kejadian gaib apapun.

Aku pernah menginap di asrama saat orang-orang mudik lebaran, sekitar seminggu sebelum lebaran, orang-orang pulang, aku malah datang ke asrama, untuk mengambil barang yang tertinggal. Di sana yang kurasakan hanya ada aku dan diriku sendiri. Sepi, tidak seperti hari-hari biasa yang ramai penduduk, padat aktifitas. Karena hujan turun, aku terpaksa menginap di asrama, seorang diri...

Aku pun pernah tidur di kamar tersebut seorang diri, dengan keadaan semua lampu kamar dimatikan, karena aku suka kegelapan malam, aku benar-benar sendiri di lorong tersebut saat semua teman lorongku berkumpul di kamar ujung sebelah sana, jauh dari kamarku, karena ada teman di kamar itu yang ulang tahun.

Aku selalu terserang insomnia jika tidur di asrama, sehingga bunyi apapun terdengar, cahaya sekecil apapun terlihat, angin selembut apapun terasa, namun, yah... hanya hal-hal alamiah seperti itulah yang kurasa saat sendiri... Tidak lebih....

Tidak ada hal-hal lain....

Entah kenapa, ada unsur keyakinan diri yang kuat, bahwa aku tidak perlu takut dengan mereka, jika mereka ada pun, itu tidak masalah, aku, mereka, kita, kalian, sama-sama hidup di tempat yang sama. Yaitu dunia yang diciptakan Tuhan.

Di sini, aku hanya berkisah, bukan untuk menakut-nakuti, aku hanya ingin membagi cerita dan mencoba melukiskan hikmah dari kisah nyata ini, bahwa tak ada yang perlu ditakutkan...

Hanya rasa takut pada Tuhan-lah yang dapat membuatmu berani...

sumber gambar : http://ermalindussonbay.blogspot.com

5 komentar:

  1. serem amat win ceritanya..
    Tapi pembahasaannya bagus, beda sama saya yg bru bisa nulis.

    BalasHapus
  2. wichaaa,,, keren deh,,
    hufftt,, aku gak akan bisa kyk gituu

    BalasHapus
  3. legenda urban ...

    di setiap kampus hampir selalu ada legenda seperti itu

    entah bener apa enggak, kecuali kalau kita sendiri yg merasakannya langsung

    BalasHapus
  4. @Ka'Rusdi : Ahh, kak Rusdi mah sok kitu... masa baru bisa nulis, bukannya ti zaman tk oge urang teh diajar nulis? ^_^v K'rusdi juga mantabh banget tau klo nulis...

    @A'Prib : hehe, iya a, aq juga denger dr cerita orang2 itu, harusnya diselipin 'kisah nyata berdasarkan cerita orang' kali ya... ^_^ coz, aq sendiri blm pernah ngalamin hal2 kya gt...

    BalasHapus
  5. So I'm satisfied I at last located this url seeing that I personally had been needing it for a while as this is a highly interesting web page. Alright then, I'll explain to you a couple of facts about myself. So I'm twenty-one yoa and in addition I have just started higher education at Southern Illinois University Medical School at Springsfield. I really like to learn exercises just like wrestling as well as engage in applications including King of Fighters R-2. My latest passion is centered on [url=http://www.squidoo.com/google-sniper-20-review]google sniper 2.0 Review[/url]. I studied an entertaining piece concerning it that mentioned: A The search engines Sniper 3 technique are the new type from the original Google monster product that is a classy and pretty useful obvious to see list of directions for only just starting out as well as the Google Colossal Only two strategy is a simple sensible clear to see list of instructions for even any Newcomer affiliate marketer. If you can't desire to look at e-book you can view this video tutorials preferably. Google Sniper Not one but two system is in relation to taking not too difficult key terms so that you can won't ought to put it off weeks in advance of witnessing improvements. Google Colossal Couple of is approach to generate income, in fact it is a sensible way to begin. Is it the top web marketing technique available. I'm not sure if this data is legitimate however it solved my problem regarding google Sniper 2.0 review. I'm planning to devote 100s of hours here and I wish I'll uncover a great deal of unique tips. Hopefully I can even chip in to the information found on this site. Enjoy yourself everyone, thank you for your friendly words!!!

    BalasHapus

Ada tanggapan???