Rabu, 11 November 2009

Ecology is My Life...

Heal The World.... Make It A Better Place....
For You And For Me and The Entire Human Race...
There Are People Dying.... If You Care Enough For The Living...
Make A Better Place.... For You And For Me....

Sekilas, cuplikan lagu Om Jacko tadi mengajak kita untuk bersama menyembuhkan dunia yang mungkin saat ini sedang rusak, terpuruk dan nyaris tak bisa bernapas karena lapisan ozon yang mulai menipis, global warming tak bisa dihindari lagi… bencana-bencana pun mulai banyak berdatangan di berbagai belahan bumi ini, tak hanya di Negara kita tercinta ini…. Tapi juga di daratan-daratan dan samudera di luar sana… karena bencana tak memandang bulu, apakah Negara tersebut Negara maju atau Negara miskin, semakmur-makmurnya suatu Negara, siapa yang bisa mencegah bencana? JIKA SUDAH TERLAMBAT….

Posting kali ini bukannya menakut-nakuti… hari ini, bukan suatu kebetulan sih sebenernya… udah gw sadari sejak zaman azali… bahwa gw sangat mencintai apa yang namanya LINGKUNGAN… Sampai dulu sempet pengen masuk teknik lingkungan… ehh… malah nyasar ke Fakultas ekologi manusia (gw bilang tersesat… tapi DI JALAN YANG BENAR) oleh sebab itu, saking seringnya gw dijejali informasi tentang EKOLOGI, yaitu ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. Di mana semua perlakuan manusia itu pasti ada pengaruhnya terhadap lingkungan (feedback) suatu tanda-tanda nonverbal yang ditunjukan oleh alam secara tidak langsung karena perbuatan manusia yang tak senonoh pada bumi mereka sendiri… gw bukan menyalahkan dia, kamu, kalian ataupun mereka… tapi KITA… Kita semua yang bertanggungjawab atas semua ini.

Hari ini… entah kenapa dari kemaren jiwa terdalam gw dikejar terus perasaan bersalah yang mendamaikan dan memotivasi, entah apa itu, susah dijelaskan dengan kata-kata. Yang jelas hari ini setelah melihat sebuah fenomena perkiraan keseimbangan ekologi di masa mendatang, jiwa gw tersentak. Kaya dihantam bom atom hirosima dan nagasaki (haha... walaupun gw gak tau ledakannya bom itu kaya apa) tapi hari ini sungguh menyedihkan....

Video yang tadi di putar di mata kuliah Ekokel (Ekologi Keluarga) berisi suara hati seseorang yang berumur 50 tahun di tahun 2070. Mukanya keriput, mengkerut sudah seperti umur 85 tahun, ia menderita penyakit komplikasi ginjal, hati, paru-paru dan gangguan jantung. Dan manusia yang bisa bertahan hingga seusianhya hanya dia.

Bisa kita bayangkan, pada masa itu, pada masa di mana AIR lebih mahal harganya daripada EMAS ataupun BERLIAN.... Air sudah sangat jarang.... Jika kita sekarang dianjurkan untuk minum sehari 8 gelas air putih, mereka hanya diperbolehkan meminum setengah gelas saja dengan harga yang sangat MAHAL... mata air jernih sudah sangat jarang ditemukan, bagaikan sumberdaya alam yang tak dapat diperbaharui, daerah yang subur dan masih berpotensi dijaga ketat oleh pasukan BERSENJATA... milik pemerintah. Mereka hanya diperbolehkan mempunyai satu pakaian, seumur hidup mereka. Tak ada lagi udara segar, oksigen sangat mahal harganya....

Remaja-remaja saat itu sangat keriput seperti orang tua, usia harapan hidup rata-rata ialah 35 tahun... tak ada lagi permadani hijau membentang yang sering mereka dengar dari nenek moyang mereka... Tak ada lagi air bersih dan udara segar.... hanyalah harapan, bahkan mungkin berharap pun mereka tak akan sanggup! Karena saat mereka dilahirkan... Mereka tak pernah melihat setitik harapan itu....

Yang paling menyedihkan dari video itu saat si pria berusia 50 tahun tadi bercerita bahwa anaknya yang masih kecil bertanya padanya. Di mana air bersih dan pepohonan yang ayah ceritakan... mengapa orang zaman dahulu bersih-bersih, apakah kita bisa merasakan semua itu??? Apakah kami masih bisa hidup sejahtera seperti mereka??? Seperti zaman ayah muda.... saat pohon-pohon hijau masih tumbuh subur...

Kata-kata si anak itu masih menghantui hidup gw sore ini kawan! Kita harus mendengar jeritan mereka dari sekarang. Generasi yang akan meneruskan peradaban sejarah dunia ini... Tadi mungkin gw malu meneteskan air mata pas nonton videonya... tapi, sebenernya hati gw udah menjerit banget liat slide yang berjalan terus di depan proyektor kelas tadi. Batin banget rasanya! Apalagi katanya wanita-wanita di zaman itu mengeluh heran, mengapa orang-orang zaman dahulu mempunyai rambut, sedangkan kami harus mencukur habis semua rambut kami agar kami terbebas dari penyakit kotor dan gatal...

Astagfirullahaladzim.... begitu mahalnya sosok yang bernama AIR... Lihatlah di sekeliling kita, bukankah mereka melimpah dan begitu jernih, mengalir lewat pegunungan, bagaikan cerminan mata air surga yang bening... Masihkah kita mencemarinya....

Bukan hanya air, lapisan ozon yang menipis akibat ulah manusia (yang disadari ataupun tidak) menyebabkan pemanasan global... es kutub utara-selatan mencair, lautan menjadi panas dan mendidih hingga membentuk suatu badai topan yang besar mengelilingi seluruh samudera menyebar ke daratan... dan menenggelamkan sebagian peradaban bumi... lalu setelah itu gersang.... pemanasan global terakumulasi menjadikan air surut... setelah periode badai topan.

Lalu terjadi fenomena yang disebutkan tadi...
Jeritan dari tahun 2070...

Ini semua bukan ramalan ataupun menakut-nakuti. Karena sejatinya, takdir Tuhanlah yang menentukan berjalannya peradaban. Namun ini sangat baik untuk melatih kepekaan kita mendengar jeritan dan pesan dari peradaban yang akan datang... Semua ini belum terlambat!!! Masih SELALU ada waktu... UNTUK BERUBAH! Dan memperbaiki diri agar menjadi JIWA yang MENCINTAI lingkungannya.... dan menjadikan dunia yang lebih baik lagi...

Lakukan TIGA M, (kata aa gym)...
Hhehe...
Mulai dari hal yang kecil,
Mulai dari diri sendiri,
Mulai dari sekarang....

Oce oce.... Kawan2ku...
mulai sekarang... safe our environment,,,, 4 a better LIFE....
^_^
Thank you 4 attention….

Minggu, 08 November 2009

I Lost Something Today

Aku gak tau, kenapa minggu-minggu ini bawaannya menyedihkan banget tulisan-tulisanku ini. Lebih-lebih, karena sekarang aku juga mau curhat tentang hal yang sangat menyedihkan. (mungkin bagi sebagian orang ini adalah hal yang lebay) tapi, coba jika kau jadi aku... huaaaaa... rasanya sungguh menyakitkan!
U know what? Yupz, lagi2 gara-gara perpisahan yang emang dari jaman dahulu kala sering banget aku tangisi, ditakuti keberadaannya, dan mungkin bukan menurutku aja, tapi siapapun pati tak ingin mengalami perpisahan. Tapi sayangnya, perpisahan itu pasti dan HARUS ada. Mungkin, dengan berpisah kita akan menyadari, betapa kita kehilangan sesuatu yang hilang itu, betapa kita begitu mencintainya.... T.T tapi inilah yang terjadi, pada hidupku saat ini, detik ini, diiringi hujan gerimis yang menuju ke deras.... aduuhhh... kenapa semuanya mendukungku untuk sedih siiih.... T.T

Aku Cuma mau menuliskan kalimat-kalimat yang mungkin tidak akan dipahami orang lain, hanya hatiku yang mengerti, juga Allah tentunya.

Hari ini, tepat hari ini.... di minggu kelabu ini, aku kehilangan sesuatu yang sangat berharga dalam hidupku. Yang selama ini selalu setia mendampingiku...

Inilah yang ingin kusampaikan padanya, sebagai tanda terakhir dariku...

Jika saja aku masih bisa melihatmu tenang di sampingku saat ini, aku tak akan menyia-nyiakannya, walaupun kau tak sempurna, walaupun begitu sering aku mengeluh tentang jiwamu yang tak seperti yang kuinginkan, namun kau begitu kokoh, tegar dan kuat menghadapi keraasnya dunia.... Kau pernah kusakiti, hingga mungkin kau merasa hancur.... dan aku menyesal.... karena emosi yang tak terkendali dalam jiwa ini. Jika kuingat-ingat lagi kisah-kisah indah saat kita bersama... kau begitu setia, tak pernah luput sekalipun aku sering melupakanmu.... Kisah cinta, tawa, sedih, duka, bahagiaa kita lalui bersama.... tak satupun perasaan yang terlewatkan bersamamu, semuanya indah, meski orang berpikir, kau tak sempurna, meski orang lain perpikir mengapa aku masih betah bersamamu dengan ketidaksempurnaanmu.... namun kau tetap menjalankan tugasmu untuk menemani hari-hariku.... membuat hidup ini lebih bermakna, tanpamu aku tak pernah merasa sepi dan sendiri di dunia ini, selalu ada seukir senyum haru, bahagia setiap kali aku menatapmu....

Pertama kali kita bertemu, aku sangat senang melihatmu, kau begitu sempurna, aku menyukaimu dari pandangan pertama, tak ternilai harga sebuah perasaan bahagiaku saat itu. Begitu sering aku menatapmu.... dan memanjatkan syukur pada Yang Kuasa, karena telah memberikan anugerah yang berharga dalam hidup ini.... berupa kehadiramu....

Tiga tahun kita lalui bersama.... tiga tahun tak pernah kukeluhkan keberadaanmu. Sepanjang itu pula aku sangat mencintaimu, meski terkadang kau menjadi incaran amarahku...
Kau selalu ada di pagi, siang dan malamku.... di sampingku... bersabar bersamaku.... menyambut kabar duka maupun bahagia yang datang silih berganti menerpa kehidupan ini.

Keheningan yang mendengarkan.... itulah prinsipmu! Sungguh aku tak bisa menjelaskan pada siapapun mengapa prinsipmu seperti itu. Karena kau telah membuat hidup ini bermakna.... Bercerita tentang cinta, dan hal-hal menyedihkan.
Sungguh perpisahan ini begitu menyayat hati, perasaan ini bagaikan teriris pisau belati yang tajam... saat aku menatap tempat di mana biasanya kau berada... tempat tinggalmu yang sering kulihat.... Namun kini, hanya bayangan maya dirimu yang takterlihat di sana... Tempat itu kini kosong, hampa dan rapuh... tanpa kehadiranmu...

Tiga tahun waktu yang sangat lama untuk mengukir sebuah kenangan bersamamu, namun terlalu sebentar untukku membalas cintamu... Belum pernah kutunjukan cintaku padamu, dan hari ini, aku mungkin telah mengecewakanmu.... hingga kau pergi untuk selamanya dari hidupku... tak pula akan menjamahi mimpiku... atau sekedar berlabuh di darmaga cintaku....

Aku tak akan pernah bisa melihatmu lagi... malam kemarin, adalah malam terakhir aku bisa melihatmu, menatapmu... tanpa bisa kuduga sebelumnya... hanya sedikit perasaan tak menentu.... takut kehilanganmu, namun aku tak menyangka akan secepat ini, dan dengan cara seperti itu....

Untukmu yang kucintai dan yang tak akan kutemui lagi....
Maafkan segala kesalahanku,
Terimakasih atas tiga tahun yang sangat menyenangkan ini...
Terimakasih atas kenangan, kenyamanan dan kehangatan yang telah kau berikan....
Dan tolong.... damailah di sana... semoga kau menemukan kehidupan baru yang jauh lebih membahagiakan daripada bersamaku, semoga nanti kau mendapatkan kehangatan yang lebih indah daripada bersamaku....

Aku pun mungkin akan seperti itu... Semoga aku bahagia dengan kehidupan baruku meski tanpamu.... semoga aku cepat merasa nyaman di samping penggantimu.... semoga dia lebih baik...

Memang takdir pertemuan kita sudah sampai di sini.... Penghujung rindu yang berusaha tak kusesalkan keberadaannya...
Walau kini kita telah mempunyai jalan masing-masing.... aku tak akan PERNAH melupakanmu.... SELAMANYA....

Dan untuk segala hal yang ada di dirimu TENTANGKU.... biarlah terhapus bersama kisah kita yang tak abadi ini....

Selamat jalan.....


Nb : Lalu seorang sahabat menenangkanku dengan kalimat ini....

Bersyukurlah dengan apa yang telah kita miliki....

Dengan itu, aku sadar, gak boleh sedih lagi... ikhlaskan saja, semenjak kapan aku jadi gak ikhlasan begini... Fokuslah pada apa yang telah kita miliki sekarang dan bersyukurlah... dan ikhlaskan yang telah pergi... Insya Allah, ini yang terbaik... ^_^b

Kamis, 05 November 2009

I’m Sorry, I’m not perfect…

Sorry Myspace Comments

Alangkah tidak tahu malunya seorang hamba yang berkhianat atas janjinya sendiri. Apa kau tak ingat tentang tekad sempurna yang kau terbangkan ke langit. Agar tertangkap oleh sang malaikat untuk dibingkai sempurna dalam tahta surga yang telah menanti. Masihkah dunia ingin berkompromi denganmu, jika masih... mungkin dunia tidak tahu siapa dirimu di dalam. Namun hati tak akan sudi, bahkan hanya memandangmu sejenak. Karena hanya hati yang tahu bentuk penyesalan dalam jiwamu yang terkubur namun kau lupakan begitu saja seperti mempermaikan masa yang tak pasti.
Kukatakan padamu... bahwa kau adalah manusia yang tidak tahu terima kasih... seenaknya mengkhianati anugerah yang diberikan Tuhan, kau balas dengan duniamu yang tak luput dalam penyesalan. Apa yang kau pikir saat pengkhianatan keji itu berlangsung??? Tak tahukah banyak jiwa yang kecewa... termasuk dirimu sendiri. Sesempit itukah perasaanmu pada alam kekal nanti. Masihkah kau ragukan keberadaannya???
Jangan hanya diam dalam sudut gelap ruang hatimu yang entah berapa lautan dosa yang kau perbuat di dalamnya. Ikrarmu selalu berkhianat, Cintamu dusta, hanya terucap di mulut saja... Mungkin aku kalah menghadapimu, aku tak sanggup lagi menjagamu dari gumpalan sesat yang membelenggu. Karena kau begitu lincah, luput dari pengawasanku...
Ke mana ikrar suci yang selalu sempurna terdengar hingga langit malam... Doa-doamu yang tulus dan ikhlas, apakah akan kau lepas begitu saja? Setelah kau pahat sempurna rindumu pada Tuhan. Tuhan memang maha pemaaf wahai belahan jiwaku... ruang maafnya begitu luas melebihi pengkhianatan dan dosa-dosa terselubung lain yang kau perlihatkan tepat dihadapan Tuhan. Namun, sempatkah kau berpikir, bahwa jika nanti, tak akan ada lagi kesempatan itu... Kesempatan yang selama ini masih kau genggam karena usia masih berpihak padamu...
Sungguh aku sangat kecewa dan sedih menerima fakta ini. Pengkhianatan yang kau lakukan membuat hidupku kehilangan arah, mengapa kau tidak memanggilku saat kau butuh... mengapa kau abaikan aku saat emosi dan keduniawian berada di atas imanmu... kondisimu sangat menakutkan! Walau aku tetap berusaha memahami dan melebur bersama jiwamu... Merasakan apa yang kau rasa, melihat apa yang kau lihat... Memberikan semangat saat kau mulai jatuh dan mendukung segala hal baik yang kau rencanakan.... aku merindukan kau yang seperti itu... Seoptimis matahari pagi, setenang malam yang senyap.
Jangan lanjutkan kebodohan itu lagi... saat kutanyakan padamu mengapa kau berkhianat lagi??? Kau hanya menjawab ’maaf, aku bukanlah manusia sempurna’ karena hanya itu yang bisa kau ucapkan atas kesemena-menaanmu bertindak di hadapan Tuhan. Ingat, wahai jiwa yang sangat kucintai... Kita melangkah bersama selama ini, namun aku tak akan menemanimu di alam kubur nanti. Kau hanya akan membawa raga, jiwa, dan amalan-amalanmu...
Tolong, untuk kesemilyar kalinya aku meminta padamu... dan tak akan pernah bosan mengingatkanmu, walau sering kau abaikan....
Tolong, jangan lakukan pengkhianatan itu lagi... Ingat janji kita... Ingatlah satu bintang bersinar saat kita berikrar bersama... Karena begitu indahnya janji itu... janji untuk terus melangkah bersama di jalanNya...
Amin...
Jika kau membaca tulisan ini... tolong pahami... resapi.... bukan dari indahnya hujatanku padamu, namun lebih kepada tanggungjawabmu terhadap TUHAN....