Satu tahun lalu,
hingga satu hari di kemudian tahun yang tak terbayangkan sebelumnya…
Hari ini satu tahun yang lalu…
Sumber gambar : tdbg fanspage
Bercanda dengan hati sendiri, menengok ke arah
dalam, tertunduk-tunduk dalam kantuk, berdoa dalam pasrah, dan tak ada lagi yang
kau kerjakan selain merasakan perasaan yang biasa-biasa saja, meski samar,
meski awal tersasar, mati rasa dan segalamacam bayangan abstrak
bersahut-sahutan, antara kemayaan bayangan, ilusi, khayalan, dan sandiwara yang
tak pernah ada.
Menjerit di dalam, tak betah ingin pulang,
masih tak terhitung banyaknya yang harus dilakukan. Sebesar apapun keinginanmu
untuk pulang, tak ada jalan menuju pulang yang lenggang, gelap, seolah sesat dan buntu. Kau
tak bisa terus tinggal di sini, namun kau tak tau ke mana harus pulang.
Terkurung, jiwa-jiwa terperangkap, menerawang nanar ke arah lampu pijar di sela
jeruji-jeruji yang menguji.
Melanda arus kehidupan yang sebelumnya belum
kau miliki, namun terlanjur kau lalui gerbang menuju kehidupan yang asing tanpa
daya saing. Ketika kegundahan sampai pada titik yang melatarbelakangi. Segalanya menumpuk di suatu
benda abstrak yang disebut…Nurani. Lalu mulai merangkul ketidakberdayaan,
membunuh ketakutan, merajut sisa-sisa kedewasaan yang masih ada. Menggenggam
ketegasan, dan mulai menyentuh ayat-ayat-Nya.
Kuingatkan kau cara itu, di saat kau merasa
gelap, tersendat, tersesat, dan terasing… jamahlah kitab-Nya… Penerang gulita hidup yang
sejati.
Lalu untuk hari-hari yang berlangsung
selanjutnya,
Bertahanlah… dan…
Hadapilah… J
Bertahanlah… dan…
Hadapilah… J
Dan kau akan menemukan dirimu di satu tahun
kemudian yang tersenyum mengenang indahnya masa-masa penuh perjuangan saat ini,
atau saat-saat yang telah dan pernah dilalui.
bahkan rasa tak betah ingin pulangnya itu bikin kangeen yaa?
BalasHapusnice post :)
BalasHapus