Awalnya, saya sempat berjanji untuk
tidak lagi memikirkan masalah ‘Cinta’. Awalnya, Saya tidak ingin lagi merelakan
hati ini untuk Jatuh Cinta semudah apapun itu. Hingga dalam rentang yang sangat
lama saya memang berhasil tidak jatuh cinta. Sampai Saya benar-benar lupa
bagaimana rasanya jatuh cinta. Lama Saya tidak mengenal perasaan sejenis ‘itu’ dan
tak mentoleransi sedikitpun meskipun perasaan itu sering memohon izin untuk
masuk.
Semenjak hari di mana Saya berjanji
untuk tidak terjatuh ke jurang yang meskipun tidak sama, tapi akan tetap sama
sakitnya. Di hari itu pula Saya benar-benar menjaga dan bertekad tegas pada
diri sendiri, untuk TIDAK terbawa Arus yang Menipu, Menolak segala Perasaan yang
datang, dan Membunuh satu per satu khayalan yang menyerbu.
Saya sempat mengutuk kaum Adam maupun
Hawa yang sering melakukan aksi Gombal, Saya merasa cinta sebelum hari sakral
pernikahan adalah sesuatu yang ‘tidak bisa ditoleransi adanya’. Saya
benar-benar menutup hati untuk beranekaragam Godaan, Rayuan, dan aksi-aksi
sejenis yang memuakkan. Dan Saya menutup semua pintu harapan dari semua jenis
cinta yang tak layak dirindukan.
Hingga hari di mana ANDA datang
dalam kehidupan SAYA. Membuat segalanya terasa mudah jatuh dan terhempas.
BUKAN… Bukan kesalahan Anda yang ternyata sudah berada lama di dunia. Saya
hanya merasa baru mengenal Anda kemarin, namun, entah mengapa seperti terasa
sudah lama Saya mengenal aura diri Anda. Saya tidak mengetahui tentang Anda
sejauh apapun itu. Saya hanya mengikuti aliran hidup yang kebetulan menjaring
saya memasuki lebih jauh pintu harapan yang semestinya telah terkunci RAPAT-RAPAT.
Mungkin memang ini salah Saya
sepenuhnya, mengizinkan diri terbawa suasana ketidakpastian yang mengerikan.
Kehadiran Anda bagaikan hantu di siang ataupun malam yang penuh dengan rasa
Rindu. Entah mengapa perasaan ini sedemikian menakutkan. Membuat terciptanya
berjuta alasan yang bertahta atas
kendali pikiran. Namun apalah kuasa Saya atas semua ini, Saya hanyalah manusia
biasa, semakin Saya menyesali, semakin Saya menghindari, semakin Saya
mempertanyakan,,, kerinduan ini SEMAKIN TERKUATKAN.
Seperti sebuah ilusi yang tak
berujung. Saya pun tidak tahu ke mana jalan cerita cinta ini akan berujung,
cerita cinta yang tak pernah dimulai, tak pernah ada yang memulai, tak pernah
ada yang menjawab, tak pernah ada yang mengetahui. Selain dari penglihatan Ilahi.
Yang saya tahu pasti tanpa ada yang
memberi tahu. Saya begitu BERBEDA dengan Anda.
Namun, sayangnya, begitu SAMA dalam
hal-hal yang tak seharusnya sama.
Tapi, siapapun diri Anda, Saya
Mencintai Anda Tulus apa adanya, bahkan ketika Saya mengetahui Keburukan dan kelemahan-kelemahan
Anda, Rasa Cinta ini semakin Tumbuh Meluas dalam hati. Perasaan ini bukan lagi
karena Kagum atas kelebihan-kelebihan yang tampak dalam diri Anda, Namun telah
merambat pada sisi terbusuk dan terlemah dalam diri anda, yang dapat membuat
hati ini justru semakin peduli. Namun, tak pernah Saya bayangkan sebelumnya.
Tak pernah BERANI Saya bayangkan apapun tentang Perasaan ini lebih jauh.
Karena takut berujung dosa dan
MALAPETAKA. Bahkan Saya tidak pernah memohon apapun Kepada Tuhan Saya—yang juga
Tuhan Anda… tentang suatu masa yang mungkin atau tidak mungkin terwujud. Dunia
ini dipenuhi dengan ketidakpastian yang tak terbaca, tak teraba. Doa spesifik
yang tak pernah berani saya pinta adalah tentang Hidup Bersama Anda.
Doa-doa yang Saya berani ucapkan
hanya untuk yang Terbaik. Bagi hidup Saya, dan juga bagi hidup Anda. Namun,
sebelum Saya tidak dapat lagi menulis kata-kata, Saya ingin meluangkan waktu
mengungkapkan apa yang tak pernah terungkap. Saya MENCINTAI anda SESEDERHANA
ini. Tak perlu jawaban, tak perlu paksaan, tak perlu dicari…
Saya tidak pernah Melakukan hal
bodoh ini sebelumnya. Mengungkapkan Cinta adalah sesuatu yang Tidak boleh
terjadi dalam Sejarah hidup saya.
Namun, ternyata, Memendam perasaan
ini sakitnya luar biasa. Seperti luka yang lama tak diobati, seperti luka yang
terus ditekan-tekan hingga tak tertahankan. Saya menyerah pada Anda. Pada
tingkah laku Misterius, Terselubung, dan Penuh teka-teki yang anda perlihatkan
pada… Entah pada siapa.
Dan saya akui, Ini kesalahan Saya,
terlalu terbawa suasana, terlalu lalai dalam menjaga pelindung hati. Namun, Saya
tidak mau menyesalinya. Mengungkapkan Cinta bukanlah suatu PINTA yang NISTA.
Bukan Pinta seorang Munafik yang tak akan terbayar oleh argumen-argumen
Ketulusan Palsu berlandaskan nafsu. Karena pinta yang sesungguhnya ialah ketika
KITA menyerahkan segalanya kepada SANG KUASA, memasrahkan perasaan ini
sepenuhnya, merelakannya terlepas jika memang harus terlepas.
Dan inilah waktunya, Saya hanya
ingin mengungkapkan Cinta, tak akan pernah melebihi batas itu. Tak ingin
meminta apa-apa.
Semoga Anda mengerti, Sayang..............
***
Just Fiction Letter -- Just for fun ^___^
***
Just Fiction Letter -- Just for fun ^___^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ada tanggapan???