 Inti Cerita :
Inti Cerita :
Kisah ini  berawal dari serangan pada sebuah dinasti di Republik Rakyat Cina oleh  bangsa Hun, peperangan tersebut membuat kaisar melaksanakan penetapan  wajib militer untuk masyarakatnya, untuk kaum laki-laki. Oleh karena  itu, setiap keluarga harus mengirim seorang pria, termasuk keluarga Fa,  keluarga Mulan. Namun, di keluarga Fa, hanya ayah Mulan saja yang  merupakan seorang pria, dan meskipun ayah Mulan adalah seorang mantan  prajurit veteran, namun usianya sudah sangat lanjut, tidak memungkinkan  dirinya untuk ikut serta program wajib militer yang sang Kaisar  tetapkan.
Masalah lain muncul pada diri Mulan yang sesungguhnya,  yang berusaha ia perjuangkan, namun masyarakat dan orang-orang di  sekitarnya, termasuk keluarganya, ingin Mulan menjadi seorang gadis  manis yang feminim. Padahal Mulan merasa bahwa sebenarnya ia bukanlah  gadis yang sangat feminim. Ia lebih nyaman menjadi dirinya sendiri,  penuh semangat kebebasan tanpa kekangan. Ia bukan gadis yang hobi  bersolek meski masyarakat mengharapkannya menjadi seperti itu, maka dari  itu saat ia dilatih menjadi seorang wanita sejati, hatinya sangat  berontak. Ia hanya ingin diterima sebagaimana adanya. Ia ingin  memperoleh kebebasan untuk menjadi dirinya sendiri.
Mulan yang  tidak ingin ayahnya pergi berperang menyamar menjadi pria dan pergi  menggantikan ayahnya, ia kabur dari rumah lalu memotong rambutnya,  berpakaian seperti laki-laki dan mengikuti wajib militer seperti kaum  laki-laki pada umumnya. Melihat hal itu, para leluhur keluarga Fa  mengirim Mushu, seekor naga kecil untuk membantu Mulan. Mulan dan  teman-temannya kemudian dikirim berperang di bawah komando Shang dan,  setelah melewati berbagai masalah, berhasil menghambat musuh. Namun,  pada akhirnya penyamaran Mulan terbongkar.
Pasukan musuh yang  bangkit kembali membuat kekacauan, dan pada akhirnya menyerang istana  serta hampir membunuh kaisar, namun Mulan bersama teman-teman  sepasukannya berhasil menyelamatkan kaisar serta seluruh dinasti itu.  Ide-ide Mulan sangat brilliant dalam melumpuhkan musuh-musuhnya. Ia  menerima penghargaan dari sang Kaisar, sebagai penyelamat bangsa. Ayah  Mulan terharu dengan perjuangan anak gadisnya itu.
Pelajaran Berharga
Kisah gadis  bernama Fa Mulan dalam film tersebut menyadarkan kita akan peran wanita  di mata masyarakat yang sangat jauh berbeda dengan kaum pria. Kaum pria  dan kaum wanita memang jelas sangat berbeda. Namun, pada kenyataannya,  dalam masyarakat, wanita hanya dipandang sebagai makhluk nomor dua yang  tugasnya hanya merawat rumah dan mengasuh anak (bagi seorang ibu),  menyenangkan orang-orang di sekitarnya dengan berpakaian yang rapi serta  bersolek (untuk para gadis). Hal ini tentu saja dapat mengekang  kebebasan kaum perempuan. Padahal, banyak perempuan-perempuan yang  mempunyai potensi sama bahkan lebih dari kaum laki-laki. Kebebasan kaum  perempuan sangat terkekang, dan film Mulan menunjukan salah satu  emansipasi dan keikutsertaan wanita dalam mensejahterakan bangsa. Wanita  berkontribusi dalam pembangunan negara, itu adalah sesuatu yang sangat  patut dihargai dan dikembangkan. Bahwa sudah tidak sepantasnya lagi kaum  wanita tersisih, terpinggirkan. Bila mencontoh sifat Mulan yang  pemberani, tidak takut kesulitan dengan penuh perjuangan membuat  prestasi militer yang luar biasa. Setelah memperoleh kemenangan, dia  tidak mau diberi jabatan tinggi tetapi hanya menginginkan untuk  memulihkan status wanita seperti pada umumnya.
Mulan adalah  wanita dengan kemampuan luar biasa, dan sama seperti orang biasa. Dia  tidak hanya seorang pahlawan, tetapi juga seorang gadis biasa. Dia  adalah kombinasi dari pejuang pemberani dan seorang gadis cantik. Dia  rajin dan baik serta tabah dan berani, jujur dan sederhana namun waspada  dan energik, mencintai keluarganya serta berkontribusi dalam  mensejahterakan negaranya.
Pada awalnya, ayah Mulan tidak  menyetujui dengan rencana Mulan untuk menggantikan ayahnya, dan  masyarakat lebih menyukai Mulan menjadi seperti gadis yang feminim dan  suka bersolek, namun, setelah ia berhasil membuktikan bahwa meskipun dia  wanita, tapi, kemampuannya tak kalah hebat dari pria. Setelah itu,  masyarakat dan ayahnya tak hanya menyetujuinya, namun menerimanya,  bahkan bangga dengan apa yang telah berhasil ia capai.
Itulah, mengapa sebabnya bahwa kaum wanita memiliki hak-hak dan  kewajiban yang harus dipenuhi, dapat melakukan aktivitas tanpa batasan  atau kekangan, selama itu demi kebaikan. Tak ada batasan untuk  mengembangkan potensi wanita di belahan dunia manapun. Emansipasi  wanita, harus terus dibina.
Hal  yang didapat Setelah Menonton Film Mulan
   Setelah menonton film Mulan dengan  seksama, saya sangat bersyukur menjadi seorang wanita. Pada awalnya,  saya masih mempertanyakan dan meragukan sesuatu hal, meskipun telah  banyak dikemukakan bahwa kesetaraan gender perlu digalakan, karena pada  umumnya, wanita maupun pria, sama-sama mempunyai potensi yang bisa  dikembangkan dengan baik. Tanpa perbedaan, tanpa kekangan, namun, pada  kenyataanya, masih banyak kasus yang memojokan, dan menomorduakan kaum  wanita. Terkadang, masih sering bertanya, apakah iya, sebenarnya wanita  itu lebih lemah daripada pria? Tetapi, setelah menonton film Mulan, saya  yakin bahwa kekuatan kaum wanita sungguh sangat besar. Banyak Super  Woman di dunia ini yang telah sukses membuat perubahan besar pada dunia.  Salah satu contohnya adalah tokoh Mulan dalam film tersebut, sangat  menginspirasi saya untuk berjuang, berkontribusi dalam membangun negara.  Mungkin, dalam hal ini, bukan meniru Mulan dan ikut berperang, tapi,  dengan aplikasi kegiatan lain yang bermanfaat bagi orang-orang sekitar,  masyarakat, bangsa, dan agama. Karena sesungguhnya orang yang baik itu  adalah orang yang bermanfaat bagi sesama. Oleh karena itu, dengan  pemikiran, dengan ide-ide, dengan kontribusi tenaga lahiriah dan  batiniah, kita semua, kaum wanita pun bisa menjadi tiang penegak pondasi  bangunan sebuah negeri yang sejahtera.