Ada tempat
indah yang tak kan terbayar oleh materi apapun. Ada tempat khusus untukmu, bagi
para penyabar dan penanti janji setia Ilahi. Tentu, kau tak ingin tetap berdiam
diri memanjakan kesedihanmu. Yang terombang-ambing dalam alunan waktu, tak
tentu, tak tertuju.
Kau hanya
sebilah kecil peristiwa dunia yang amat besar. Kau hanya sepersekian masalah
yang pasti ada jalan keluarnya. Jalur yang ingin kau tuju, mungkin adalah
sebuah rangkaian proses menuju kedewasaan. Bukan dengan jalan yang mulus. Bukan
juga selalu bersih dari cipratan dosa. Inilah cerita manusia, yang selalu, lagi
dan lagi merasa terkutuk akan keteledoran yang ia bina sendiri.
Aku ingin
mengenalnya, lebih jauh, lebih dalam, lewat sekelibat bayangan kecil dalam
bercak genangan air hujan di jalanan, berkaca di sana dan bertanya, siapa dia
di dalam situ, yang muncul di keruhnya air, lalu menghilang dan tak terlihat…
Kau bisa
merasakan hentakan kaki yang tak lain adalah dirimu sendiri, yang mencari…
terus mencari apa yang sebenarnya tak ingin kau cari. Dunia. Tidak akan pernah
ada habisnya jika dihabiskan. Seperti kepuasan yang tak kan pernah puas meski
terpuaskan.
Seolah
setetes air yang turun ke bumi hanyalah kesiaan yang tak kan ada artinya,
seperti binatang hina yang tercipta di dunia, mengapa diciptakan? hanya untuk
dihinakankah?
Sehina-hinanya
babi… Sekotor apapun pencitraanmu terhadap makhluk penakut ini. Keharaman tak
lantas menghinakannya sebagai vaccum
cleaner bumi. Ia memakan semua ampas dan sampah dunia dan bahkan ia makan
sendiri kotorannya. Dia adalah cleaning
service yang jasanya… tak terhingga, namun, tetap terhina.
Namun
begitu, ia tak menuntut apa-apa. Ia tetap menjalankan hidupnya, sebagai bagian
hina dunia, yang terkucil dan tersisih, mengendus-endus dalam kegelapan. Tanpa
protes pada Tuhan atas balas jasa yang telah Ia lakukan sebagai penyedot ampas
dosa-dosa manusia.
Begitulah
kehidupan, setiap carik benda yang tercipta, tak kan pernah mengandung sia. Dan
karena bumi ini sudah tercipta untuk anak manusia yang tak pernah luput dari
sengatan sesat dan noda. Tetap, jangan kita lantas merasa hidup ini akan
sia-sia dan tak berguna.
Bisakah
kita memulai kehidupan baru yang lebih indah, bermanfaat, dan bermartabat. Jika
kita belum memulainya, atau bahkan ketika kita sudah merasa memulainya namun
jenuh, tergiur, dan tergoda lagi untuk tetap merasa percuma, atau sekedar malas
bersyukur atas hal kecil yang kita terima.
Bisakah
kita tidak lagi menyalahi apa yang sudah terjadi, dan tetap melanjutkan hidup
yang ada dengan kelapangan hati dan keikhlasan?
Untuk mengharap
Ridho-Nya, mengharap keberkahan-Nya…
Karena ada
tempat indah yang tak kan terbayar oleh materi apapun. Ada tempat khusus
untukmu, bagi para penyabar dan penanti janji setia Ilahi.