Perfect by nature
icons of self-indulgence
just what we all need
more lies about a world that…never was and never will be
have you no shame? Don't you see me?
you know you've got everybody fooled
Look here she comes now
bow down and stare in wonder
oh how we love you
no flaws when you're pretending
but now i know she…never was and never will be
you don't know how you've betrayed me
and somehow you've got everybody fooled
without the mask where will you hide?
can't find yourself lost in your lie
i know the truth now
i know who you are
and i don't love you anymore
it never was and never will be
you don't know how you've betrayed me
and somehow you've got everybody fooled
it never was and never will be
you're not real and you can't save me
somehow now you're everybody's fool
-Ev-
Selalu menarik, mengetahui arti di balik kata-kata dalam sebuah lirik lagu yang sulit dipahami. Tergantung persepsi masing-masing orang mengartikannya. Salah satu lagu yang membuat saya bingung dan merasa ‘woww’ setelah mengetahui artinya ialah lagu yang berjudul “Everybody’s Fool” karya Mbak Amy Lynn Harzler dkk.
Saya emang bermasalah sama kemampuan listening. Hehe… Jadi inget guru bahasa Inggris waktu SMA yang nyaranin buat banyak dengerin lagu-lagu berbahasa Inggris ataupun film tanpa teks. Dan itu bener-bener membantu banget untuk mempertajam pemahaman kita saat mendengarkan native speaker ngomong.
Sama seperti saat pertama kali mendengarkan lagu yang menurutku uniq ini. Awalnya, hanya kata ‘Everybody’s Fool” yang jelas terdengar, lalu, kata-kata sarkastis seperti “have you no shame? Don't you see me? You know you've got everybody fooled."
Awalnya, saya kira ini lagu tentang penghianatan seseorang terhadap yahh… biasa lah, kisah cinta yang basiii… antara seseorang dengan pacar atau semacamnya, yang merasa dihianati, coz dalam liriknya tercantum juga kalimat yang menegaskan bahwa lagu itu bercerita tentang Penghianatan, “you don't know how you've betrayed me and somehow you've got everybody fooled”.
Tapi ternyata, lagu ini bukan dimaksudkan untuk para lelaki hidung belang, ataupun untuk para penghianat negeri yang bertebaran di muka bumi. Tapi untuk seseorang yang “Tidak Bersyukur dalam Hidupnya.”
"Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji." (QS. Luqman : 12).
Bersyukur adalah hal yang kadang kita kesampingkan, atau tidak sadar kita lalaikan. Sifat manusia yang tidak pernah puas dengan apa yang ia sandang, sikap manusia yang penuh dengan ketamakan dan ketakutan tampak tak sempurna di hadapan makhluk-makhluk lainnya di muka bumi.
Manusia. Ya, termasuk saya juga. Kita semua manusia, yang tak luput dari kelalaian semacam itu. Lupa bersyukur, tidak menyadari bahwa kita sering melakukan tindak menutupi kekurangan yang ada pada diri kita dengan cara-cara yang, naudzubillah menyiksa dunia akhirat.
Jadi inget perbincangan dengan seorang teman, dia penggemar drama-drama korea. Sama seperti saya… hehe… Pas lagi nonton, emang agak-agak aneh sih, kenapa artis-artis korea itu kulitnya aneh. Maksudnya, terlalu ‘inhuman’. Bagus sih, tapi, pas tau, ternyata di sana gak sedikit orang yang melakukan plastic surgery untuk menyempurnakan penampilan. Bahkan menurut info, di sana lebih susah cari orang yang gak operasi plastik, karena oplas-oplasan udah jadi acara yang lumrah di sana, udah kayak immunisasi!
Ada juga para model n’ artis yang sampai melakukan tindakan bunuh diri karena badannya bertambah gemuk ataupun kulit mulai keriput. Mereka dituntut harus serba sempurna secara fisik. Mereka hidup atas permintaan pasar, tak peduli seberapa menderitannya, seberapa sakitnya, seberapa berdosanya proses menyempurnakan fisik itu. Yang terpenting ialah sempurna di mata public, sehingga mereka bisa memuaskan mata masyarakat yang melihatnaya, mereka seolah bekerja seperti alat, “icons of self indulgence”.
Bukannya saya mau ngurusin urusan para artis-artis korea. Bukan hanya artis korea aja. Banyak banget orang yang juga melakukan tindakan yang menganiaya diri sendiri untuk terlihat cantik di mata pemirsa. Karena itu memanglah sifat manusia.
Okelah kalau memperbaiki penampilan dengan cara-cara yang halal dan dapat diterima akal sehat, coz Allah juga suka kebersihan dan keindahan. Tapi kalau udah operasi-operasian dan menggunakan obat-obat berbahaya, itu namanya menganiaya diri sendiri dunia dan akhirat (kecuali untuk kesehatan), misalnya karena kecelakaan harus menjalankan bedah plastik. Wallahu’alam, tapi setidaknya itu masih bisa dimengerti.
“Oh how we love you no flaws when you're pretending.” Ketika kita berpura-pura pada dunia, ketika kita menggunakan kedok kebohongan. Seolah semua mencintai kita, tak ada cacat yang mereka lihat dari diri kita. Kita begitu mempesona, kita begitu memikat, kita begitu dicintai. Tanpa mereka tahu, siapa diri kita di balik semua keindahan palsu yang kita perlihatkan pada dunia.
Di video klip lagu tersebut saya melihat seseorang yang sedang berbicara dengan dirinya sendiri. Penyesalan dalam diri atas pertanyaan mengapa ia harus mengikuti hawa nafsu, untuk berpura-pura, menjadi seseorang yang sama sekali bukan dirinya. Seseorang dalam lagu itu menyesal mengapa ia harus mengikuti perintah yang ia tahu itu salah dan tak sesuai hati nuraninya, yang berujung pada penelantaran suara hati.
“you're not real and you can't save me.” Ketika ia menyadari bahwa mengizinkan dirinya untuk menjadi ‘sempurna’ di mata manusia dengan cara-cara yang menyiksa tidak akan menyelamatkannya dari keadaan yang sesungguhnya, dalam hal ini saya merelasikan pada dunia setelah kehidupan. Karena teman sejati yang akan menyelamatkan kita nanti hanyalah Amal. Bukan apa yang kita punya di dunia.
“without the mask where will you hide? can't find yourself lost in your lie”
Itulah yang diceritakan lagu ini, Everybody’s Fool. Manusia yang kadang melihat hanya dari penampilan luarnya, manusia yang berusaha terlihat sempurna di mata public dan tidak mempedulikan tatapan Tuhan terhadap dirinya. Manusia yang sering berbohong untuk menutupi kekurangannya. Manusia yang sering mengeluh atas masalahnya. Manusia yang menggunakan topeng untuk menyamarkan kepalsuannya. Manusia yang menghianati dirinya sendiri dengan mengabaikan hati nurani. Manusia yang terlalu cinta dunia dan tersiksa karena tuntutan duniawi.
Yeah, and sometimes u’ve got everybody’s fool.
***
"Dia-lah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati." (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur. (Al Mulk : 23).
Mari bersyukur… J