You won't cry for my absence, I know -
You forgot me long ago.
Am I that unimportant...?
Am I so insignificant...?
Isn't something missing?
Isn't someone missing me?
You forgot me long ago.
Am I that unimportant...?
Am I so insignificant...?
Isn't something missing?
Isn't someone missing me?
-Missing-eV-
Ketika kita
dihadapkan dengan sesuatu yang tak dikehendaki adanya. Ketika kita merasa
membenci dan dibenci segala hal. Ketika kita merasa kehidupan orang lain lebih
baik. Kita akan menjadi sedikit atau bahkan sangat depresi.
Entah harus
kubenamkan sedalam apa perasaan ini. Aku merasa tak pernah dipercayai. Itu
mungkin hanya perasaanku saja. Tapi, ketika kita merasa tak dianggap, itulah
hal yang paling menjemukan. Antara ada dan tiada, aku meragui sesuatu, yang tak
pernah terungkap. Aku tak akan pernah kufur, namun aku pun bukan orang yang
terlalu mujur. Aku hanya ingin kalian tahu, bahwa aku masih memiliki perasaan.
Aku masih makhluk hidup yang mengisi dunia yang sama bersama kalian.
Cinta
memang seolah menumpuk di orang yang telah memiliki banyak. Kedengkian dan
keirian tanda tak mampu membentuk kebencian fana. Terserah kalian mau berkata
apa. Manusia memang pendengki. Tapi aku pun tak ingin lebih jauh mencaci,
karena percuma, aku telah kehilangan arti. Apapun yang kukatakan, apapun yang
kulakukan, tak akan pernah berarti.
Tahun berikutnya
akan segera datang. Terkadang aku ingin mengasingkan diri atau menghilang
sekalian, untuk mengetahui, apakah mereka mencariku, apakah keberadaanku hanya
sekedar ada dan tak dipedulikan? Apakah aku sedemikian tak penting hingga
mereka bahkan tak memberikan sekilas pandangan mata?
Childish!
Sungguh,
aku tak ingin menjadi makhluk yang busuk. Dengan segala keburukanku, yang tak
mengenal luar dalam. Dengan segala kecacatan pendirianku. Aku tak ingin marah
lebih jauh pada keadaan. Karena cinta sekalipun tak bisa menjadikanku utuh
sempurna. Maka dengan segala keburukanku, aku terima dengan lapang segala jalan
yang kutempuh. Menerima ketidakberadaanku, menerima segala hal yang membuatku
tampak tak berguna.
Nyaris
setiap malam aku menangis tanpa sebab. Kau boleh berkata aku gila. Terserah.
Lebih baik dianggap gila daripada tak terlihat sama sekali. Tapi… Bukan,
bukannya aku ingin dilihat, aku tak memiliki pemandangan yang kau harapkan. Aku
hanya ingin mereka tersenyum dengan mata yang tulus. Bukan tatapan mata penuh
teka-teki yang tak memberikan arti. Bukan tatapan mata sinis yang memendam
benci. Bukan pula tatapan mata mengasihani…
Aku tak
ingin memaki. Namun, di setiap malam-malam yang telah kulalui, selalu terasa
beribu-ribu pedang menghantam jiwaku. Dan yang kulakukan ialah meneteskan air
mata hingga tak bisa mengeluarkan air mata lagi.
Mungkin
benar, jangan terus bersamaku jika tak ingin tertular perasaan depresi. Mungkin
benar mereka tak melihatku, karena aku tak memiliki sesuatu yang layak dilihat.
Anggap saja aku hantu—yang sedang melayang-layang di udara, tak tersentuh
seperti benda hologram.
Sumber gambar : evthreads.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ada tanggapan???