Kamis, 19 Mei 2011

Mengenali Diri

Detik-detik liburan singkat minggu ini akan berakhir dalam hitungan jam. Tapi entah kenapa, hari libur minggu ini aneh binti ajaib. Bukan kayak hari libur. Tapi hari pembuktian. Pembuktian bahwa saat ini gw lebih mengenal diri sendiri, terutama kelemahan. Bukannya mau membicarakan aib sendiri dan orang lain, tapi inilah memang fakta yang harus gw yakini keberadaannya. Gw juga gak mau bilang dengan mudahnya bahwa kayaknya gw mengidap schizophrenia. Coz semua orang pasti gak sama dalam menghadapi situasi yang bervariasi. Ada kalanya seseorang yang sangat sanguinis, suka bersosialisasi, tiba-tiba menjadi pendiam ketika dihadapkan dalam kondisi-kondisi tertentu di lingkungan dan di tengah-tengah kelompok tertentu. Dan nyaris semua orang menyangka dirinya mempunyai kepribadian ganda. Padahal, gak selalu begitu.

Gitu juga dengan gw, dari hasil tes kepribadian. Emang agak berubah-ubah sih hasilnya, mungkin membuktikan bahwa gw agak-agak labil, khabi kushi khabi gam lahh pokoknya, kadang suka kadang duka. Tapi intinya, gw sering dapet point gede pada dua kategori, yaitu melankolis dan sanguinis, yang kadarnya emang bisa berubah-ubah, bahkan setara. Dan menurut buku tentang kepribadian, seseorang yang melankolis sanguinis, ataupun sebaliknya, adalah tipe sahabat yang baik. J hhe... jadi ge errr...’ Nah, klo koleris sanguinis atau sebaliknya itu tipe pemimpin yang baik. Dan klo Melankolis phlegmatis, dan sebaliknya, itu orang yang ’jenius’. Tp, semuanya kembali lagi pada orangnya masing-masing, itu kan hanya rata-rata, yang kadang menghiraukan data-data pencilan...

Kenapa gw jadi membahas tentang masalah kepribadian? Karena gw jadi semakin mengerti tentang arti lingkungan, dan pengaruh yang tertanam sejak kecil. Contohnya, Sebut aja, ada dua kelompok besar, kelompok A dan kelompok B. Entah kenapa, di kelompok A gw bisa leluasa ngobrol, bergaul dengan santai, asyik, seruuu, rameee, enak lahhh pokoknya, klo udah kumpul sama kelompok A, gw menjadi orang yang super sanguinis, dan gw sangat senang berada di sana. Tapi, saat gw berkumpul dengan komunitas B, sifat gw bisa berubah seratus delapan puluh derajat. Gw menjadi AMAT SANGAT PENDIAM, bahkan bisa gak berbicara sama sekali. Dan sebenernya gw gak nyaman dengan suasana itu. Entah kenapa. (hmm... sebenarnya tau c kenapa).

Bukannya ingin menyalahkan seseorang atau suatu kelompok tertentu, tapi, satu pesan dari gw yang seorang melankolis-sanguinis-yang-diduga-schizoprenia-ini, jika anda punya anak. Jangan pernah menyebutkan hal-hal yang jelek-jelek tentang diri anak anda ke saudara atau orang lain *perlu diingat, semua anak pasti punya kelemahan dan kelebihannya masing-masing, dan JANGAN PAMERKAN KELEMAHAN anak anda. Kasian anak anda, orang-orang yang anda curhatin itu akan beranggapan anak anda buruk selamanya, bahkan ketika anda sudah sadar pun, orang lain akan tetap mengingat ucapan anda yang mengeksposs keburukan anak anda. (jika anda ingin mempunyai anak yang sempurna, janganlah melahirkan!) *coz no body’s perfect!

OK... tadinya, paragraf ini berisi tentang hal-hal yang mungkin ambigu. Daripada ambigu, lebih baik gw menceritakan hal-hal yang indah dalam hidup gw. Salah satu hal yang indah dalam hidup gw adalah, mempunyai saudara dan sahabat seperti kalian. Alhamdulillahirabil’alamin, di sekolah, gw g pernah gak punya temen. Waktu TK, SD, SMP, SMA, bahkan hingga kini, Alhamdulillah, meskipun gw bukan termasuk orang2 atau genk yang ’populer’ di sekolah or kampus, tapi gw punya banyak teman dan sahabat sejati, gw suka bergaul dan bercanda, bersahabat tanpa syarat, dan saling support menyupport. Di SD, bahkan persahabatan qta kentel bgt, apalagi SMP, hhe... qta bersahabat 10 orang sampe buat genk, dan sering main2 bareng, ke rumah si ini lah, nginep di rumah si itu lah... ke mall lah... pokoknya, SMP itu masa paling hedon, yaa masa, besoknya UAN qta malah rame2 ke mall. Dan saat SMA, gw agak insyafan dikit... pergaulan gw lebih ke arah pergaulan islami, dengan orang2 yang taat beragama, dan klo qta kumpul pun lebih sering bermanfaat (intinya g terlalu hedon lah). Dan, pas kuliah... hhe... belum bisa berkomentar, tapi gw sangat senang berada di sini, di suatu fakultas dan departemen yang anak2nya sangat kompak, gw juga menemukan sahabat-sahabat sejati di sini. Namanya Grup Gyaboo... J hihi... *lain kali akan gw ceritakan tentang ini.

Bukan hanya sahabat sekolah atau kampus. Gw juga punya banyaaak saudara-saudara yang baik, ketika berkumpul dengan mereka, gw merasa nyaman dan bisa menjadi diri sendiri. Entahlah karena apa, meskipun jauh, qta sangat kompak, gw seneng banget klo kumpul2 bareng mereka. Meskipun intensitasnya sedikit, tapi mereka selalu membuat gw bisa menjadi diri gw sendiri. Menjadi orang yang sanguinis. Gw tau, apa penyebabnya... Papa secara bijaksana berbicara tentang kebaikan pada saudara dan kerabatnya tentang anak2nya, papa selalu memotivasi anak-anaknya dengan sebuah acungan jempol dan pujian penyemangat, meski gw tau, gw belum bisa membuktikan dan membanggakan beliau. Tapi mungkin menurutnya, kehadiran kami adalah kebanggaan baginya.

Tampak sekali...

Bahwa perkataan orangtua tentang anaknya berpengaruh pada anggapan orang. Gw seneng, saat berkumpul dengan sahabat dan saudara-saudara di mana gw bisa merasakan diri ini hadir seratus persen. Gak kayak hantu yang ada doang, tanpa dipedulikan.

Papa...

Saat berkumpul bersama keluarga besar, saat tertawa bercanda lepas bersama mereka, aku jadi ingin berterima kasih pada papa. Karena telah memperkenalkanku pada perkumpulan orang-orang di mana aku nyaman berada dengan mereka.

Intinya,

I love my friends, I love my families, I Love My Life...

Thanks God… J

1 komentar:

Ada tanggapan???