Jumat, 17 Agustus 2012

PENCARIAN

Horreyyy… Sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan tahun ini akhirnya tiba juga. Malam ini, saya jadi merenung sendiri deh. Soalnya belum banyak yang saya lakukan di bulan suci ini =,=. Dosa-dosa dan lalai-lalai masih selalu ada setiap harinya. Astagfirulloh....

Tapi, saya gak mau bilang, ‘wajar lah, kan setan emang tersedia tiap hari’. Hehe, berhubung bulan ini bulan baik, saya gak mau ngegosipin setan jenis apapun. Karena di posting kali ini saya mau mengucapkan selamaaaaat… kepada orang-orang yang Alhamdulillah, akhirnya menemukan jalan yang benaaar.

Jujur, saya malu banget, bro! ngeliat orang-orang yang hidup di luar negeri, yang pada umumnya penduduk di sana banyak yang non-is, bukan negara islam pula, tapi ibadahnya udah bagus banget. 

Lebih lagi kemaren, saya inget orang-orang yang saya tau dan baru memeluk agama islam tapi semangat mempelajari islamnya bisa melebihi orang yang udah islam dari lahir *seperti saya. +____+

Sebelumnya, saya sempet mikir, sebenernya, takdir itu gimana sih? Ada orang-orang yang dilahirkan dari keluarga yang non-is, di tempat yang jauh juga dari sentuhan islam. Lalu, ketika mereka lahir, dengan wajah tidak berdosa, bayi-bayi yang gak tau apa-apa itu tidak diperkenalkan dengan islam sama sekali oleh keluarga dan lingkungan sekitarnya. Jadi, bagaimana mereka bisa melihat cahaya islam, jika itu gak ditanamkan di kehidupan sehari-harinya. Bagaimana bisa setelah dewasa mereka dikatakan kafir dan berdosa jika belum memeluk agama islam?

Sempet juga berpikir bahwa, mungkin aja, kalau saya terlahir di keluarga yang bukan beragama islam dan di tempat yang tidak memperkenalkan ajaran agama islam. Saya akan buta sama sekali mengenai pencarian jati diri, dan tetap mengikuti agama keluarga saya. Jadi, saya sempet juga ngerasa, ‘kok gak adil ya’, atau, ‘kasian ya’, dan juga sekaligus bersyukur sendiri karena saya dilahirkan di keluarga muslim, di tempat yang mendukung pula.

Tapi, tenang, saya bukan ingin menyalahkan takdir, apalagi mengatakan Allah gak adil. Sama sekali enggak. Saya Cuma manusia biasa yang suka penasaran-penasaran gak jelas, dan suka tiba-tiba muncul pertanyaan gak jelas juga. Dan beberapa pikiran dan pertanyaan yang sempat melintas itu sebenernya udah saya tau juga jawabannya. Bahwa Allah dalam memberikan hidayah itu sesuai kehendak-Nya. Dan saya sangat merasa bersyukur, lahir di keluarga pemeluk islam. Dan tentang segala aturan kafir atau bukannya, itu ya emang udah ada aturannya dari Allah.

Balik lagi ke para mualaf tadi, sekali lagi, beneran deh, saya jadi malu luar biasa sama Allah dan hidup saya sendiri, jika dibandingkan dengan orang-orang yang tadinya ‘non-muslim’ yang mencari-cari jati diri, yang mencari-cari jalan kebenaran, meski pasti banyak tantangan, hambatan, rintangannya. Tapi mereka bisa dengan tegas mengucapkan dua kalimat syahadat, lalu belajar dengan serius mengenai islam.

Tentunya, tantangannya pasti lebih besar daripada kita-kita yang udah difasilitasi oleh orangtua dan lingkungan. Jangankan yang mualaf, saya sendiri kadang ngerasa belum bisa mengamalkan aturan-aturan yang sebenernya saya sudah tau itu boleh atau enggaknya, tapi tetep saya langgar. Karena masih terbatas tradisi-tradisi yang ada dalam keluarga, yang kalau kita tidak melakukan tradisi itu, dirasa kurang afdol. X___X dan ini susaaah bangett diperanginya. 

Balik lagi, sebenernya saya ingin mengucapkan selamaaat kepada Renata Novomestka yang telah memeluk agama Islam, tiga minggu sebelum Ramadhan tahun ini. Kenapa saya bahas Renata di sini, soalnya, dia salah satu orang yang menginspirasi saya tahun lalu, terutama karena kemandirian dan ketangguhannya. 

Nih, yang belum tau siapa itu Miss Novomestka... Seorang mahasiswa pertukaran pelajar dari Valasske Mezirici, Ceko, yang belajar di Sekolah Tinggi kejuruan di Pamengpeuk, Garut, usianya 24 tahun. Miss Novomestka atau yang dikenal dengan sebutan 'Rene' ini adalah salah satu housemates acara Bigbrother yang diadakan tahun lalu (2011), dan memperoleh gelar Juara 3. 


Tahun yang lalu, ada acara di TransTV yang namanya ‘Big Brother” singkatnya, itu acara sebenernya bukan acara pencarian bakat, tapi acara yang menurut saya lebih dari sekedar pencarian bakat lahir semata. Tapi juga bakat-bakat abstrak yang berupa pertahanan diri, kesungguhan, kebijaksanaan, kesabaran, ketangguhan, ketulusan, dan kejujuran.

Saya tau, ini udah basi banget, di tahun ‘dua ribu dua belas’ gini bahas acara tahun ‘dua ribu sebelas’ itu artinya udah satu tahun berlalu. tapi beneran deh, acara ini membuat saya bener-bener merasakan KKP sebagai ajang yang ‘sama’ seperti acara Big Brother. Hidup itu amanah, dan memang haruss kita jalani sebaik-baiknya hidup.

Kembali lagi ke Renata, alias Rene. Hampir setiap hari saya memperhatikan acara itu, dan yang paling membuat saya berkesan adalah karakternya Rene yang Kuat. Kuat di sini bukan artinya dia paling berkuasa, banyak bicara, sok pemimpin, sok paling bener, sok ngatur. Justru pada awalnya Rene itu terlihat sangat minoritas sekali diantara para housemates2 lainnya, sangat apa adanya dan suka duduk menyendiri di pojokan, padahal yang lainnya berkumpul2 ria bergosip2 seru. Intinya dia gak begitu eksiss lah… Gak seperti beberapa temennya yang kadang suka mendominasi.

Tapi, lama kelamaan, dengan tugas-tugas yang diberikan kepada mereka, saya mulai memperhatikan bahwa Rene itu sungguh-sungguh orangnya. Entah karena emang dia bule,,, hehe, coz katanya sih itu yang ngebuat orang Indonesia kalah canggih sama orang2 luar. Dalam masalah ‘sungguh-sungguhnya dalam menjalankan tugas atau amanah’.

Di saat orang-orang tidur-tiduran, males-malesan, gossip-gosipan, si Rene ini justru ngasih makan kambing yang harus dijaga housemates. Dia itu netral, apa adanya, gak berusaha terlihat menonjol. Dia itu menonjol yah karena dia sungguh2 dalam menjalankan tugas, dan sifatnya juga baik, netral. Gak berkoalisi dan gak penjilat. Makanya penonton yang bisa menilai, meskipun dia bule, keluarganya pada di Ceko, tp poling sms dia selalu tinggi. Sampai akhirnya masuk 3 besar.

Tapi Renata ini udah jadi orang Indonesia tulen lho… meskipun saya rada-rada heran, kenapa dia nyangkut di pedalaman Pamengpeuk, Garut ya? Hehe, padahal kan orang Ceko. Lagi-lagi takdir Allah yang membawa dia ke sana. Bertemu orang-orang baru di Indonesia, mengikuti acara big Brother, dan… ada beberapa episode yang membuat saya nangis Bombay di depan tv saat nonton big Brother.


Saat itu, satu tahun yang lalu, bulan puasa juga, di rumah big bro nuansanya jadi sangaaat islami sekali. Saur bersama, buka puasa bersama, taraweh juga. Housemates udah semakin sedikit, tapi ibadah-ibadah tetep berjalan, waktu itu Alan yang jadi imam sholat taraweh, Tengku, Sinta jadi makmum, setelah itu mereka ngaji di mushola rumah megah itu. Dan si Rene itu ngintip, duduk di depan pintu dengan wajah yang ngebuat saya pengen nangis asli. Kayak wajah-wajah sedih dan terharu… dia ngeliat Alan, Tengku, dan Sinta sholat dan ngaji di mushola. Akhirnya si Rene ini curhat sama Big Brother. Dia penasaran dengan Islam, dan menurutnya Islam itu indah dan mendamaikan.

Mungkin kalau saya yang cerita di sini jadi kurang mengharukan, harus liat dan merasakan sendiri adegannya, haha... sampai saya bener-bener mendoakan Rene supaya masuk Islam. Dan ternyata bukan saya aja yang mendoakan. Banyaaak banget, di official threadnya big brother di kaskus maupun fanspagenya di fb, banyak banget yang terharu sama adegan-adegan Rene yang penasaran tentang Islam. Banyak juga yang mendoakan. Sampai fansnya Rene menghadiahi Rene Al Quran.

Rene pun akhirnya bilang ke big brother bahwa setelah baca terjemahan Al Quran, dia tertarik mempelajarinya dan dia pengen belajar sholat dan puasa. ^___^


Setahun lamanya gak denger kabar para housemates big Brother. Saya kaget waktu kemaren liat acara kultum Ustad Maulana sebelum buka puasa ada si Rene lagi ngedengerin ceramah dengan sangat seriuss dan bertanya beberapa pertanyaan mengenai Islam ke Ustad yang ceramahnya. Malem-malemnya padahal saya tiba2 mimpiin Rene masuk islam. Ehh… sebelum maghrib saya liat Rene yang udah lama gak muncul di tv, tiba2 ada di acara kultum. Dan dia pake jilbab. :D


Alhamdulillah… ternyata Rene memang baru tiga minggu memeluk Islam dan sangat ingin belajar Islam lebiih dalam. 

Jujur, Bro, saya terharu banget sama kejadian Rene mualaf ini, pencarian jati diri yang cukup penuh hambatan dan rintangan... dibanding kita yang emang lahir di keluarga muslim.... saya pun tau adegan tahun kemaren waktu dia duduk sendiri terharu ngintipin orang sholat, saya liat ekspresi wajah dia yang mupeng… pengen ikut sholat dan puasa juga, pengen bisa baca Al Quran juga, kayak housemates yang lain. Dan puncaknya… saya baru tau tadi bahwa Rene akhirnya mengucapkan dua kalimat syahadat tiga minggu sebelum Ramadhan tahun ini. Terlebih saya pernah baca artikel bahwa Rene itu dulunya aktivis gereja. Bahkan untuk masuk islam itu, banyaaaak bangett yang nyela, dari keluarga lah, dari fans2nya juga, dll.

Perjuangan mendapatkan Islam itu suliiiit banget bagi orang-orang tertentu. Kita yang udah Islam dari sononya. Kenapa ya masih suka gak merasa bersyukur atas keislaman kita. *dalam hal ini saya maksudnya* gak bersyukur itu banyak macamnya, suka males-malesan belajar mendalami agama, itu salah satu jenis tidak bersyukur menurut saya. Padahal justru kita harus memanfaatkan kesempatan yang udah Allah berikan sama kita ini. 

Terlahir sebagai seorang muslim di keluarga muslim itu anugerah terindah bagi saya. Namun entah kenapa, saya cukup jarang memanfaatkannya.

Astagfirulloh, saya malu banget dah pokoknya klo inget para mualaf2 yang rajin belajar agama.

Tapi saya bakal berusaha menjadi versi saya yang lebih baik lagi. Usaha itu butuh proses, butuh waktu, butuh kemauan. Semoga kita semua bisa menjalani prosesnya dengan baik. Amiiiin.

Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahNya pada kita semua.

***
Sumber gambar Renata Big Brother : Official thread BB Indonesia (Kaskus)

Jumat, 03 Agustus 2012

KEBUTUHAN BIOLOGIS

Jangan cengok dulu menatap judulnya, karena terlalu banyak arti yang gak bisa dicermati hanya dengan pandangan sekilas saja. Hoho… Karena sebenernya, saya ingin mengulas sedikit tentang Kebutuhan Biologis yang bener-bener dibutuhkan oleh semua makhluk di dunia, baik manusia, hewan, dan binatang “(hewan dan binatang itu apa bedanya ya?)”.

Pokoknya kalau gak melakukan itu, kita bakal merana banget. Kegiatan yang biasanya dilakukan di malam hari ini biasanya menjadikan tubuh kita kembali bersinar dan berpijak seperti dulu kalaaa… #kayak lagunya Sheila On7 zaman dahulu. Intinya, ini kegiatan bener2 kita butuhkan dan menyehatkan jika kita tidak melakukannya secara berlebihan. Maksudnya dalam kadar yang pass. Pas Mantabh! Kayak acaranya si Sule and The Genk di trans7. J

Memang sesuatu yang dilakukan secara berlebihan itu tidak baik, dan juga dengan waktu yang tak tepat, juga kurang baik. Tapi entah kenapa, belakangan ini, sepertinya pola itu tidak sesuai dengan yang seharusnya. Pola yang dimaksud adalah Pola Tidur. Dan otomatis, tidur itu juga bisa disebut dengan kebutuhan biologis kita. Tubuh kita perlu melakukan kegiatan tidur untuk memulihkan kembali tenaga dan organ-organ yang kelelahan setelah seharian beraktivitas di siang harinya.

Akan tetapiii, akhir-akhir ini saya merasa mengalami apa yang namanya Kalong Syndrome. Di mana seseorang tidak bisa tidur pada malam hari, bahkan hingga masuk dini hari, namun justru baru terlelap setelah adzan subuh berkumandang. Menurut penelitian yang pernah saya baca, memang di usia2 awal 20'an itu rentan terkena insomnia atau tidak bisa tidur di malam hari, sehingga mereka baru bisa tidur lelap di awal subuh. Berhubung saya orang yang punya iman (amin), biasanya saya sholat dulu, ngaji dulu, daaan… barulah saya tiduuur dengan lahapnya.

Zzzzzzz… Tapi sesungguhnya, saya bukan orang yang seperti itu. Waktu zaman-zaman masih ada jadwal kuliah, saya termasuk orang yang disiplin dalam menjalani hari dengan semestinya. Pagi ya harus jadi pagi, siang juga harus jadi siang, dan malam. Ya malam. Buat tidur. Bahkan, berhubung kampus saya jauh dari rumah, sekitar 1,5 jam (tanpa macet). Apabila masuk pukul 7.00 pagi, itu saya bisa berangkat dari rumah pukul 5.20 WIB, dengan keadaan langit yang masih sangat gelap. And it almost everyday saya melakukan kegiatan itu, berhubung lumayan sering masuk pagi.

Dan, meskipun malemnya suka pegel-pegel, karena biasanya saya berangkat gelap, pulang gelap. Maksudnya, berangkat subuh, pulang juga udah gelap akibat kuliah biasanya berakhir jam 5, dan di jalan 1,5 jam, jadi total PP 3 jam. Pulang nyampe rumah setengah tujuh, dan biasanya di perjalanan saya transit di mesjid dulu buat sholat, sebelum melaksanakan perjalanan kembali. Agak2 takut juga soalnya klo udah adzan, pengen bablas pulang suka ragu. Kita kan gak tau apa yang akan terjadi di jalan. Kalau umurnya gak nyampe kan, hayoohh… Naudzubillah deh, ya Allah. So, saya mending transit di mesjid dulu.

Tapi, beneran deh, masa-masa itu tuh masa yang menyehatkan lahir dan batin. Meski tugas bertumpuk, pulang malem, tapi kita tetep bisa menjalani hari dengan semestinya, kita tetep bisa fit, yaa… ngantuk-ngantuk dikit, cape-cape dikit bisaa lah, namanya juga usaha… haha.. Tapi, beberapa minggu terakhir ini, setelah tidak melakukan aktivitas pagi, setelah gak bisa tidur di malam hari, saya ngerasa kondisi tubuh saya cepeet banget drop. Cepet cape, lemes, sering vertigo, puyeng, mual, sesek nafas dan tremor. Pokoknya udah kayak gejala-gejala trimester pertama sebelum kelahiran anak.

Sempet kesel juga sih, karena dengan segala hal itu saya jadi males ngapa-ngapain, termasuk ngerjain apa yang namanya skripsi. Sampai-sampai saya diperiksa ke dokter dan dokter mendiagnosa saya terkena hypertiroid dan gangguan jantung. Dan seharusnya saya melakukan beberapa pemeriksaan medis lanjutan untuk mengetahui sebabnya dan juga supaya bisa disembuhin. Tapi saya terlalu takut  melakukan hal itu, takut dengan adegan-adegan berbau medis yang saya bayangkan. So, saya berusaha sembuh sendiri aja, haha... 

Hingga memasuki bulan suci Ramadhan ini, jam tidur saya masih kacau, bener-bener kalong banget. Malam hidup sampe saur, siang hibernasi hingga dehidrasi. Boro-boro nengokin skripsi, pokoknya, jam biologis saya kacau banget, sampai jadwal BAB pun jadi pukul 00.00 tepat. Dan entah kenapa jadi selalu jam segitu, mengerikan, bukan? #sampe disangka nenek gayung# karena ada bunyi2 gayung tengah malem gitu, padahal itu saya pelakunya. Hduhh, padahal kan biasanya pagi. +____+ saya merasa jadi makhluk malam. Saya rindu dengan saya yang dulu, yang bisa bangun pagi, bahkan waktu semester 5, saya suka jualan, dan sebelum berangkat ke kampus, saya masak dulu, buat dijual di kelas-kelas (buat danus ataupun tugas kewirus). Pokoknya, saya ngerasa, dulu itu saya power puff girl bgt deh, tangguh, tahan banting, disiplin, gesit, kuat, dan bisa terbang. -____- beda banget dengan yang belakangan ini saya rasakan. Lemah, letih, lesu, melotot, tak bergairah, pemalas… Zzzzzzzz,,,, where has my soul gone??? 

Tapiii… beberapa hari ini saya ingin menggebrak diri saya sendiri, supaya disiplin lagi, supaya bisa melakukan segala sesuatu dengan semestinya lagi. Yang biasanya saya tidur setelah subuh, meskipun ngantuk, biasanya saya naik ke atas genteng, lalu teriaaak, dan jadi segerrr… haha, *yang teriak itu bo’ong* pokoknya di atas loteng, saya bisa ngerjain segala macem, bisa ngebenerin antene tv, bisa sambil ngejemur baju, bisa juga Cuma sekedar nongkrong sambil melamun (yang ini jangan ditiru, terlalu alay), dan bisa juga sambil menghitung bintang-bintang di langit (gak ada kerjaan).

Pokoknya, Apapun lah, Kecuali tidur. Coz bawaannya, kalau tidur abis subuh, bangun-bangun suka pusing dan mual gak jelas, dan juga jadi bad mood sepanjang hari. So, buat kamu-kamu yang antipati sama Bang Rhoma Irama, saya gak melarang kamu mau suka apa enggak sama bang Rhoma, tapi setidaknya, ikuti nasehatnya, supaya Jangan Begadang Kalau Tiada ada Artinya! Karena tubuh kita butuh istirahat di waktu yang tepat dengan kadar yang tepat. Supaya terhindar dari beranekaragam penyakit yang mengerikan.


Karena tidur yang cukup di waktu yang tepat adalah Kebutuhan Biologis kita...