Kamis, 19 Mei 2011

BLOODY MONDAY

After a biological terrorist attack kills off the population of a Russian town; Japan's Public Safety Special Third unit, code name THIRD-i, believes that the terrorist organization responsible plans to unleash the same virus known as Bloody X into Tokyo. Subsequently, THIRD-i recruits the help of genius hacker Takagi Fujimaru to find out what happened in the Russia. However, as Fujimaru becomes involved, he soon finds out that he is in over his head and that the terrorist groups influence reaches not only his school but even the police. Fujimaru must now rely on his skill as a hacker to unravel the organizations sinister plot and find out the truth behind "Bloody Monday."

Cast

Newspaper Club

THIRD-i

Terrorists

Sumber : http//wiki.d-addicts.com

Officials and Police

Others

Orthros No Inu

Genre: Suspense, human drama
Episodes: 9+SP
Broadcast period: 2009-Jul-24 to 2009-Sep-25
Theme song: Hikari Hitotsu by Takizawa Hideaki

Ryuzaki Shinji who possesses a "God Hand", the power to heal wounds and illnesses just by touching the patient, is in fact a dark introvert who does not reveal his true self to others. Aoi Ryosuke who possesses the "Demon’s Hand", the power to kill a person just by touching him, is as kind and pure as an angel. When the demon meets the God, a fatal battle begins…

Detective Hasebe Nagisa gets caught by the criminals during a deep cover operation. Ryosuke, a man she does not even know comes to save her and she witnesses his "Demon’s Hand" in action. Thereafter she discovers by coincidence the existence of Shinji’s "God Hand" and brings the two together. Little did she know that this would cause great disorder to the world and even to her own life…

Sumber : http://wiki.d-addicts.com

Mengenali Diri

Detik-detik liburan singkat minggu ini akan berakhir dalam hitungan jam. Tapi entah kenapa, hari libur minggu ini aneh binti ajaib. Bukan kayak hari libur. Tapi hari pembuktian. Pembuktian bahwa saat ini gw lebih mengenal diri sendiri, terutama kelemahan. Bukannya mau membicarakan aib sendiri dan orang lain, tapi inilah memang fakta yang harus gw yakini keberadaannya. Gw juga gak mau bilang dengan mudahnya bahwa kayaknya gw mengidap schizophrenia. Coz semua orang pasti gak sama dalam menghadapi situasi yang bervariasi. Ada kalanya seseorang yang sangat sanguinis, suka bersosialisasi, tiba-tiba menjadi pendiam ketika dihadapkan dalam kondisi-kondisi tertentu di lingkungan dan di tengah-tengah kelompok tertentu. Dan nyaris semua orang menyangka dirinya mempunyai kepribadian ganda. Padahal, gak selalu begitu.

Gitu juga dengan gw, dari hasil tes kepribadian. Emang agak berubah-ubah sih hasilnya, mungkin membuktikan bahwa gw agak-agak labil, khabi kushi khabi gam lahh pokoknya, kadang suka kadang duka. Tapi intinya, gw sering dapet point gede pada dua kategori, yaitu melankolis dan sanguinis, yang kadarnya emang bisa berubah-ubah, bahkan setara. Dan menurut buku tentang kepribadian, seseorang yang melankolis sanguinis, ataupun sebaliknya, adalah tipe sahabat yang baik. J hhe... jadi ge errr...’ Nah, klo koleris sanguinis atau sebaliknya itu tipe pemimpin yang baik. Dan klo Melankolis phlegmatis, dan sebaliknya, itu orang yang ’jenius’. Tp, semuanya kembali lagi pada orangnya masing-masing, itu kan hanya rata-rata, yang kadang menghiraukan data-data pencilan...

Kenapa gw jadi membahas tentang masalah kepribadian? Karena gw jadi semakin mengerti tentang arti lingkungan, dan pengaruh yang tertanam sejak kecil. Contohnya, Sebut aja, ada dua kelompok besar, kelompok A dan kelompok B. Entah kenapa, di kelompok A gw bisa leluasa ngobrol, bergaul dengan santai, asyik, seruuu, rameee, enak lahhh pokoknya, klo udah kumpul sama kelompok A, gw menjadi orang yang super sanguinis, dan gw sangat senang berada di sana. Tapi, saat gw berkumpul dengan komunitas B, sifat gw bisa berubah seratus delapan puluh derajat. Gw menjadi AMAT SANGAT PENDIAM, bahkan bisa gak berbicara sama sekali. Dan sebenernya gw gak nyaman dengan suasana itu. Entah kenapa. (hmm... sebenarnya tau c kenapa).

Bukannya ingin menyalahkan seseorang atau suatu kelompok tertentu, tapi, satu pesan dari gw yang seorang melankolis-sanguinis-yang-diduga-schizoprenia-ini, jika anda punya anak. Jangan pernah menyebutkan hal-hal yang jelek-jelek tentang diri anak anda ke saudara atau orang lain *perlu diingat, semua anak pasti punya kelemahan dan kelebihannya masing-masing, dan JANGAN PAMERKAN KELEMAHAN anak anda. Kasian anak anda, orang-orang yang anda curhatin itu akan beranggapan anak anda buruk selamanya, bahkan ketika anda sudah sadar pun, orang lain akan tetap mengingat ucapan anda yang mengeksposs keburukan anak anda. (jika anda ingin mempunyai anak yang sempurna, janganlah melahirkan!) *coz no body’s perfect!

OK... tadinya, paragraf ini berisi tentang hal-hal yang mungkin ambigu. Daripada ambigu, lebih baik gw menceritakan hal-hal yang indah dalam hidup gw. Salah satu hal yang indah dalam hidup gw adalah, mempunyai saudara dan sahabat seperti kalian. Alhamdulillahirabil’alamin, di sekolah, gw g pernah gak punya temen. Waktu TK, SD, SMP, SMA, bahkan hingga kini, Alhamdulillah, meskipun gw bukan termasuk orang2 atau genk yang ’populer’ di sekolah or kampus, tapi gw punya banyak teman dan sahabat sejati, gw suka bergaul dan bercanda, bersahabat tanpa syarat, dan saling support menyupport. Di SD, bahkan persahabatan qta kentel bgt, apalagi SMP, hhe... qta bersahabat 10 orang sampe buat genk, dan sering main2 bareng, ke rumah si ini lah, nginep di rumah si itu lah... ke mall lah... pokoknya, SMP itu masa paling hedon, yaa masa, besoknya UAN qta malah rame2 ke mall. Dan saat SMA, gw agak insyafan dikit... pergaulan gw lebih ke arah pergaulan islami, dengan orang2 yang taat beragama, dan klo qta kumpul pun lebih sering bermanfaat (intinya g terlalu hedon lah). Dan, pas kuliah... hhe... belum bisa berkomentar, tapi gw sangat senang berada di sini, di suatu fakultas dan departemen yang anak2nya sangat kompak, gw juga menemukan sahabat-sahabat sejati di sini. Namanya Grup Gyaboo... J hihi... *lain kali akan gw ceritakan tentang ini.

Bukan hanya sahabat sekolah atau kampus. Gw juga punya banyaaak saudara-saudara yang baik, ketika berkumpul dengan mereka, gw merasa nyaman dan bisa menjadi diri sendiri. Entahlah karena apa, meskipun jauh, qta sangat kompak, gw seneng banget klo kumpul2 bareng mereka. Meskipun intensitasnya sedikit, tapi mereka selalu membuat gw bisa menjadi diri gw sendiri. Menjadi orang yang sanguinis. Gw tau, apa penyebabnya... Papa secara bijaksana berbicara tentang kebaikan pada saudara dan kerabatnya tentang anak2nya, papa selalu memotivasi anak-anaknya dengan sebuah acungan jempol dan pujian penyemangat, meski gw tau, gw belum bisa membuktikan dan membanggakan beliau. Tapi mungkin menurutnya, kehadiran kami adalah kebanggaan baginya.

Tampak sekali...

Bahwa perkataan orangtua tentang anaknya berpengaruh pada anggapan orang. Gw seneng, saat berkumpul dengan sahabat dan saudara-saudara di mana gw bisa merasakan diri ini hadir seratus persen. Gak kayak hantu yang ada doang, tanpa dipedulikan.

Papa...

Saat berkumpul bersama keluarga besar, saat tertawa bercanda lepas bersama mereka, aku jadi ingin berterima kasih pada papa. Karena telah memperkenalkanku pada perkumpulan orang-orang di mana aku nyaman berada dengan mereka.

Intinya,

I love my friends, I love my families, I Love My Life...

Thanks God… J

Sabtu, 07 Mei 2011

AKU MASIH KUAT

Raga ini terabaikan.

Jasad ini dipertanyakan,

Apa aku masih kuat?

Apa aku masih kuat menyaksikan hidup mereka?

Apa aku masih kuat menyaksikan hidupku sendiri?

Aku hidup bukan untuk putus asa, bukan pula untuk merasa asing.

Segala hal yang ada pada diri ini, jiwa raga...

Meski tak tertata, meski tak seirama, namun mereka masih kuat.

Mungkin banyak hal yang tak ingin kuungkap.

Mereka harus tetap tersembunyi agar tak terperangkap.

Oleh jejak sesat yang tersekat hingga ia sekarat...

Aku masih kuat.

Tak peduli apapun yang AKAN kujalani.

Tak peduli apapun yang HARUS kujalani.

Aku masih kuat.

Karena Tuhan tak kan membiarkanku terjerat.

Oleh jejak sesat yang mengikat...

Hingga detik ini,

Aku masih kuat.

Tak ada beban yang terlalu berat.

Karena Tuhan selalu membuat cerita kehidupan yang sangat memikat.

BELAJAR

Hari ini, sebenarnya aku gak mau menyalahkan siapa-siapa, atas segala hal yang seharusnya terjadi, tapi tak terjadi, begitu juga sebaliknya. Maaf, diary elektronikku yang selalu setia menampung tulisanku, tak peduli seberapa indah tuannya merangkai kata. Meski kadang aku tak tahu harus menulis dengan cara seperti apa. Meski kadang tulisanku sangatlah tak enak dibaca, karena mungkin terlalu sarkatis, terlalu munafik, terlalu tak beraturan. Namun aku puas bisa menulis sebebas-bebasnya, seluas-luasnya, tanpa jeda penghalang yang membuatku berhenti berpikir sejenak, untuk menyambung kata yang harus sempurna.

Tidak, hal itu tidak kulakukan untuk menulis di tubuhmu... mungkin, aku terlalu takut menulis saat ini, karena terbelenggu aturan yang membuatku berfikir, kata apa yang tepat untuk melanjutkan kalimatku yang terputus. Aku tak mau menyebut aturan itu secara gamblang, hanya saja, tuntutan itu membuatku harus berhenti, atau setidaknya untuk sementara waktu mengurangi intensias menulis karangan bebas, sebebas-bebasnya.

Sekali lagi, aku tak ingin menyalahkan siapa-siapa. Bukan hanya aku, tapi kita semua mempunyai jiwa seorang ilmuan yang harus terbiasa dengan pola sekuensial maupun random. Harus terstruktur dan sesuai dengan aturan. Aturan sempurna yang dapat membuat seorang manusia layak diberi kehormatan sebagai seorang scientist yang berpikir dengan fakta empiris, dan penyajian tulisan yang sangat amat tertata. Tak ada toleransi kecacatan ataupun melenceng dari standar aturan baku.

Aku baru saja memikirkan tentang suatu mata kuliah yang menurutku sangat menarik, karena, ajarannya bukan hanya berbeda, tapi sangat bertolak belakang dengan apa yang selama ini kuyakini, kupelajari. Aku bukan ingin mengeluh dan menyalahkan siapapun. Aturan itu benar adanya. Hanya saja, tak jarang aku kesulitan untuk menerapkan aturan itu ketika menulis. Sering kutulis sebuah kalimat, lalu kuhapus kembali, menulis lagi, hapus lagi, begitu seterusnya hingga menghasilkan satu paragraf sesuai aturan, setelah perjuangan yang cukup memeras pikiran.

Intinya, saat ini, aku harus berhenti menulis dengan caraku sendiri (untuk sementara waktu). Karena ada panduan yang harus kutaati. Ada janji yang harus kupenuhi. Ada kontrak yang harus kusepakati.

Pembuatan Proposal, skripsi, adalah dunia baru yang akan kugeluti, dan sangat bertolak belakang dengan kegiatan menulis kreatif yang sering kulakukan. Ketika menulis kreatif, otak kananmu yang harus bekerja, dengan sama sekali mengabaikan otak kiri, karena otak kiri bekerja di akhir kegiatan. Sedangkan pada pembuatan Proposal, penggunaan otak kiri lebih diutamakan, dan otak kanan mendampingi dengan kadar kehati-hatian yang sangat tinggi.

Tak ada yang baik dan yang buruk di antara keduanya. Dua-duanya baik ketika ditempatkan pada situasi yang tepat. Apapun jika pada tempat yang tepat, akan berlangsung dengan baik. Tak ada yang salah dengan kedua itu. Aku hanya ingin meyakinkan diri, bahwa aku mau belajar, aku mau menaati segala aturan dan pedoman penulisan itu. Meski sulit, aku mau belajar.